METROPOLITAN - Setiap hari, siswa sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Nurul Huda terpaksa belajar di pekarangan rumah warga.
Sebab, gedung sekolah yang terletak di Kampung Citempuan, RT 01/09, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, hanya memiliki empat lokal ruang kelas. Selain minim ruas kelas, kondisi gedung cukup mengkhawatirkan dan rawan roboh.
Kurangnya ruang kelas, kegiatan belajar mengajar terpaksa digabung menjadi dua kelas.
Kondisi tersebut sudah berangsur belasan tahun. Kepala MIS Nurul Huda, Cucu Solahudin, mengatakan bahwa dengan keterbatasan ruang kelas, beberapa murid terpaksa harus belajar dengan mengampar di pekarangan rumah warga.
”Dengan jumlah murid 232 siswa, kalau empat lokal ruang kelas masih kurang. Mengatasi hal tersebut, ruang kelas disekat,” ujarnya.
Ia pun mengaku prihatin karena murid tidak fokus dalam mengemban ilmu pendidikan.
Selain itu, para guru juga mengalami kerepotan saat mengajar.
”Kegiatan belajar mengajar pun ada di rumah warga, kemudian di pekarangan. Terpaksa kita lakukan untuk memfasilitasi siswa,” bebernya.
Dalam hal itu, pihak sekolah telah berupaya mengajukan kepada pemerintah, baik Kementerian Agama, dinas, hingga Provinsi Jawa Barat (Jabar).
”Kita sudah berupaya mengajukan. Pertama, Kementerian Agama, baik ke kabupaten maupun ke provinsi.
Bahkan di musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) desa sudah disampaikan,” paparnya.
Mirisnya, sejak 2005 hingga kini, bangunan itu belum pernah mendapat bantuan perbaikan.
”Karena ini sudah urgen, sudah ditunggu, ada perbaikan maupun penambahan ruang. Tentu kita berharap ingin secepatnya ada bantuan, baik dari pemerintah maupun donatur,” harapnya.
Sementara itu, Kasi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Cigudeg Titin Sumarni turun langsung mengecek kondisi bangunan tersebut.