Satlantas Polresta Bogor Kota berencana menerapkan tilang elektronik alias e-Tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di wilayah hukum Kota Bogor awal 2023.
KEPASTIAN tersebut diungkapkan Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria. Menurutnya, saat ini sistem tilang elektronik sudah berjalan.
Namun penerapannya masih sebatas teguran. “Saat ini kami sifatnya masih teguran dan sosialisasi.
Insya Allah, ke depan kita ikut dengan Polda Jabar pada Januari 2023 sudah menyiapkan denda bagi yang melanggar,” kata Galih Apria, Kamis (8/12). Menurutnya, selama uji coba tercatat sudah ada 600 pelanggar lalu lintas yang terekam oleh tilang elektronik.
Sistem tilang elektronik yang digunakan di Kota Bogor ini bersifat mobile atau berkeliling.
“Semua mobile, baik dibawa langsung oleh petugas maupun diterapkan di kendaraan, untuk menangkap rekaman pelanggar lalu lintas di jalan raya,” jelasnya. Ia menambahkan, dalam penerapan tilang elektronik nantinya, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. “Kami kerja sama dengan kantor pos.
Sudah lebih dari 600 yang kami kirim konfirmasi yang melanggar, baik secara kasat mata, kecepatan maupun melawan arus, sehingga rekan-rekan sudah harus tertib (berlalu lintas) karena sudah ada ETLE,” tandasnya.
Tak hanya itu, Satlantas Polresta Bogor Kota juga mengimbau orang tua agar tidak membonceng anaknya di jok depan motor demi keselamatan berkendara. Menurut Galih, masih banyak ibu-ibu yang kerap membonceng anaknya di jok depan motor.
“Kami tidak menyarankan membonceng anak di (jok, red) depan.
Sekalipun dibonceng di belakang, anak harus tetap didampingi,” ujarnya.
Adapun upaya dari Satlantas Polresta Bogor Kota yakni dengan memberikan sabuk keselamatan bagi pengendara roda dua yang membawa anak kecil tanpa pendampingan atau lainnya (membonceng anaknya di jok depan, red).
Ke depan, Galih juga berharap sabuk keselamatan tersebut akan diproduksi lebih banyak lagi untuk diberikan kepada pengendara roda dua.
Dalam acara Gebyar Polisi Sahabat Anak 2022 beberapa waktu lalu, anak-anak dan orang tua juga diberikan edukasi dan sosialisasi terkait keamanan anak dalam berlalu lintas.
“Jadi, ke depan anak-anak kami libatkan, karena masih banyak ibu-ibu yang berkendara membawa anak-anak.