METROPOLITAN - Konversi siaran televisi (tv) analog ke digital membuat warga Kabupaten Bogor geram.
Ragam keluhan pun muncul dari mulai harga Set Top Box (STB) mahal dan barang yang langka di sejumlah toko.
Malahan, tidak sedikit yang khawatir STB yang digunakan jadi pemicu kebakaran.
Warga Kecamatan Nanggung, Andre (29), mengeluhkan peralihan saluran tv yang membuat anak-anaknya hampir setiap hari bermain gadget karena tak bisa menonton tv.
Sekalinya beli STB, harganya pun melambung tinggi, mencapai kisaran Rp400 ribuan.
Padahal, ia masuk rumah tangga miskin yang layak mendapatkan bantuan STB. Sayangnya, datanya tidak ada sebagai penerima bantuan STB.
”Sudah harga STB mahal, di sejumlah toko elektronik barangnya langka. Harusnya pemerintah segera memberi tambahan bantuan STB,” ujarnya. Senada, Fahri, warga Kecamatan Leuwisadeng, mengaku kesal karena tidak mendapat bantuan STB.
Tv yang dimilikinya dijual ke tetangga. Ia pun beranggapan bahwa peralihan ini semata-mata untuk menguntungkan satu pihak saja.
Sebab, pendistribusian alat untuk menonton tv digital tersebut tidaklah memadai.
Sedangkan, harga STB di sejumlah toko setiap hari melonjak naik.
”Kalau pakai STB aman nggak. Berita di luar banyak yang ngomong penggunaan STB salah satu pemicu kebakaran.
Hal tersebut disebabkan STB yang selalu on sehingga mudah kebakaran,” bebernya. Sementara itu, penjual STB di Pasar Leuwiliang, Sandy, mengaku permintaan STB meningkat sejak peralihan tv analog ke digital.
Sedangkan, stok STB di sejumlah agen terbatas. ”Karena permintaan STB tinggi sedangkan stok sedikit berdampak kenaikan harga.
Kita menjual STB dari mulai Rp175 ribu sampai Rp350 ribu,” ujarnya.