METROPOLITAN.ID - Sudah tiga tahun, puluhan hektare lahan sawah di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, beralih fungsi. Dari sawah menjadi lahan palawija.
Kepala Desa Pabuaran Deden Aden mengatakan, lahan sawah seluas 40 hektare tersebut telah mengalami kekeringan sejak tiga tahun lalu karena Irigasi Cijanggala di Kampung Leuwicatang ambruk tertimpa longsor.
“Tiga tahun lalu Irigasi Cijanggala longsor dan airnya sudah tidak mengalir lagi ke lahan pertanian. Makanya ada sekitar 40 hektare lahan sawah beralih fungsi menjadi lahan jagung dan kacang,” katanya, kemarin.
Baca Juga: Pastikan Pembangunan Replika Masjid Al-Aqsa, Presiden Direktur INH Sambangi Camat Sukamakmur
Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, berprofesi sebagai petani.
“Masyarakat di sini pekerjaan utamanya petani, dan lebih cocok untuk mengelola sawah. Tapi sejak lahan sawah tidak lagi dialiri air, mereka beralih fungsi. Yang awalnya menanam padi sekarang menanam jagung dan kacang,” ungkapnya.
Aden berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memberikan solusi supaya para petani di wilayahnya dapat kembali menanam padi.
“Saya berharap pemerintah daerah untuk perhatian kepada sektor pertanian di Desa Pabuaran agar lahan sawah seluas 40 hektare kembali digunakan untuk menanam padi,” harapnya.
Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, Warga RW 09 Ciomas Hill Donasikan Bantuan Lewat Pemdes Sukamakmur
Sementara itu, salah seorang warga, Jajang, mengaku saat ini sedang menanam kacang-kacangan. “Ya mau gimana lagi, kita petani di sini nggak bisa menanam padi lagi. Ya salah satu penyebabnya karena irigasinya hancur terkena longsor. Lahan-lahan persawahan di sini kering, dan kita hanya bisa menanam jagung dan kacang-kacangan,” pungkasnya. (din/suf/run)
Artikel Terkait
Disentil Menteri, Disbudpar Tinjau Wisata Air Panas Gunung Pancar
Gegara Bakar Sampah, 90 Ton Rongsokan Ludes
Punya Fans Emak-emak, Sony Priyanto Maju di Pilkades Karangasem Timur Citeureup
Pemdes dan Pemuda Desak Penataan Pasar Citeureup
Diserang Hama, Petani Tanjungsari Dihantui Gagal Panen