Rabu, 31 Mei 2023

Tiga Tahun Irigasi Jebol, Puluhan Hektare Sawah di Sukamakmur Kekeringan

- Senin, 20 Februari 2023 | 13:00 WIB
Puluhan hektare lahan persawahan di Sukamakmur kekeringan akibat Irigasi Cijanggala di Kampung Leuwicatang ambruk tertimpa longsor tiga tahun lalu. (FOTO: SAEPUDIN/METROPOLITAN)
Puluhan hektare lahan persawahan di Sukamakmur kekeringan akibat Irigasi Cijanggala di Kampung Leuwicatang ambruk tertimpa longsor tiga tahun lalu. (FOTO: SAEPUDIN/METROPOLITAN)

METROPOLITAN.ID - Sudah tiga tahun, puluhan hektare lahan sawah di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, beralih fungsi. Dari sawah menjadi lahan palawija.

Kepala Desa Pabuaran De­den Aden mengatakan, lahan sawah seluas 40 hektare ter­sebut telah mengalami keke­ringan sejak tiga tahun lalu karena Irigasi Cijanggala di Kampung Leuwicatang ambruk tertimpa longsor.

“Tiga tahun lalu Irigasi Ci­janggala longsor dan airnya sudah tidak mengalir lagi ke lahan pertanian. Makanya ada sekitar 40 hektare lahan sawah beralih fungsi menjadi lahan jagung dan kacang,” katanya, kemarin.

Baca Juga: Pastikan Pembangunan Replika Masjid Al-Aqsa, Presiden Direktur INH Sambangi Camat Sukamakmur

Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Pabuaran, Kecamatan Su­kamakmur, berprofesi sebagai petani.

“Masyarakat di sini peker­jaan utamanya petani, dan lebih cocok untuk mengelola sawah. Tapi sejak lahan sawah tidak lagi dialiri air, mereka beralih fungsi. Yang awalnya menanam padi sekarang men­anam jagung dan kacang,” ungkapnya.

Aden berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memberikan solusi supaya para petani di wilayahnya da­pat kembali menanam padi.

“Saya berharap pemerintah daerah untuk perhatian ke­pada sektor pertanian di Desa Pabuaran agar lahan sawah seluas 40 hektare kem­bali digunakan untuk men­anam padi,” harapnya.

Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, Warga RW 09 Ciomas Hill Donasikan Bantuan Lewat Pemdes Sukamakmur

Sementara itu, salah seorang warga, Jajang, mengaku saat ini sedang menanam kacang-kacangan. “Ya mau gimana lagi, kita petani di sini nggak bisa menanam padi lagi. Ya salah satu penyebabnya ka­rena irigasinya hancur ter­kena longsor. Lahan-lahan persawahan di sini kering, dan kita hanya bisa menanam jagung dan kacang-kacangan,” pungkasnya. (din/suf/run)

Editor: Hilman Septian Eka Chandra

Sumber: Metropolitan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemdes dan Pemuda Desak Penataan Pasar Citeureup

Rabu, 1 Februari 2023 | 13:00 WIB

Gegara Bakar Sampah, 90 Ton Rongsokan Ludes

Jumat, 20 Januari 2023 | 13:01 WIB

Jembatan Cicadas Ambruk, Warga Harus Memutar Sejauh 3 Km

Jumat, 23 September 2022 | 13:01 WIB

Bawa Sajam, 17 Remaja Citeureup Terlibat Tawuran

Senin, 11 Juli 2022 | 12:01 WIB

Hujan-Angin, Waspada Pohon Tumbang

Selasa, 12 April 2022 | 13:01 WIB
X