METROPOLITAN - Kondisi bangunan kanopi SDN Bantarjati 7 dan 8 di Jalan Pamikul, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mulai memprihatinkan.
Bahkan, sebagian bangunan terlihat bocor. Padahal kanopi yang dibangun dengan biaya hingga ratusan juta rupiah itu baru sekitar tiga bulan selesai dikerjakan. Ini terjadi diduga karena pengerjaannya tidak begitu rapi. Akibatnya saat turun hujan, sambungan talang tidak kuat menahan air hingga tumpah ke halaman dua sekolah tersebut. ”Kalau kami melihat, tingkat kerusakan di SDN Bantarjati 7 ada di 12 titik, yaitu tambalan talang air ditambah plat seng yang dipasang tidak rapi. Begitu juga di SDN Bantarjati 8. Sehingga tidak kuat menampung air hujan,” kata salah seorang pemerhati bangunan Ucok D, kepada Metropolitan, di lokasi, kemarin.
Menurut Ucok D, untuk memperbaiki yang rusak itu struktur bangunannya harus segera diubah. Sehingga, tingkat keamanan dan kenyamanan saat berada di bawah kanopi semakin terjamin. ”Ya, solusi satu-satunya adalah diperbaiki kembali. Mengingat, beberapa minggu terakhir curah hujan di sekitar sekolah cukup tinggi. Sehingga ketika digunakan untuk bermain dan upacara, para siswa merasa nyaman,” imbuhnya.
Kepala SDN Bantarjati 8 Cucu Sumarni melalui telepon selulernya kepada Metropolitan mengaku tidak tahu-menahu tentang bangunan tersebut. Karena, dia baru sekitar tiga bulan menjabat Kepala SDN Bantarjati 8. ”Sewaktu saya bertugas di sekolah ini, bangunan kanopi sudah selesai. Sehingga saya kurang paham tentang hal itu. Coba tanyakan ke Bu Yayan Kepala SDN Bantarjati 7,” pungkasnya.
Kepala SDN Bantarjati 7 Yayan Rahmayanti, ketika hendak dikonfirmasi Sabtu lalu, sedang tidak ada di sekolahnya. Menurut informasi, dana pemasangan kanopi dan pengecoran lapangan untuk sekolah tersebut diperoleh dari dana aspirasi Komisi D DPRD Kota Bogor. Sedangkan pengerjaannya dilaksanakan pihak ketiga. Bahkan, telah diresmikan langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor, Dodi Setiawan. (dod/tur/ar/ram/dit)