METROPOLITAN - Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, menghimbau kepada Kepala SMA/SMK Negeri, di Kota Depok dan Bogor, agar memberikan kesempatan kepada anak putus sekolah untuk mengikuti jenjang pendidikan SMA Terbuka di sekolahnya masing-masing. Terutama, bagi lulusan SMP sederajat dengan usia 16-21 tahun.
Hal ini dikatakan, Kepala KCD Pendidikan Wilayah II Jabar, Dadang Ruhiyat saat ditemui Metropolitan, kemarin. Menurutnya, pada tahun Pelajaran 2018/2019 pendaftaran sudah bisa dimulai, tapi setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK reguler selesai.
“Setiap sekolah wajib menerima pendaftaran bagi mereka. Karena Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar berkomitmen untuk memastikan setiap warga Jabar agar tetap bersekolah sampai jenjang SMA,” kata Dadang Ruhiyat.
Menurutnya, SMA Terbuka diperuntukan bagi lulusan dengan kendala tertentu, yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK negeri dan swasta. Perbedaannya, reguler ada tatap muka, SMA Terbuka tidak ada. Sedangkan, kurikulum yang disampaikan sama dengan sekolah reguler.
“Jadi siswa yang tidak diterima di SMA atau SMK Negeri maupun swasta, bisa tetap sekolah di SMA Terbuka,” jelasnya.
Dadang menerangkan, terkadang ada lulusan SMP sederaja yang tidak cukup waktu karena sudah bekerja, jarak sekolah terlalu jauh, kendala biaya, hingga pernah melanjutkan tetapi putus sekolah.
“Untuk itu sistem pendidikan yang diterapkan kepada peserta didik terbuka ini melalui pola pendidikan jarak jauh. Peserta didik SMA Terbuka dapat melaksanakan pembelajaran atau praktik terpisah dari sekolah induk,” bebernya.
Dalam pembelajarannya, kata dia, tidak ada tatap muka langsung dengan guru. Karena, menggunakan sumber belajar yang dikelola jarak jauh melalui teknologi informasi, modul/tutorial, dan media elektronik lainnya.
“SMA Terbuka dapat tetap bekerja sambil sekolah. Terpenting anak tetap sekolah,” tukasnya.
(tur/ar/yok)
