METROPOLITAN – Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) melakukan penjaringan bakal calon kepala sekolah (kepsek) SMAN/SMKN di wilayahnya. Ini dilakukan menyusul 213 posisi kepala SMAN/SMKN di Jawa Barat akan kosong pada 2021. Kekosongan tersebut dikarenakan di antara mereka pensiun atau berurusan dengan hukum. Atas hal itu, Disdik Jabar melakukan penjaringan bakal calon kepala sekolah sebagai upaya persiapan untuk mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah pada 2021. Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, pihaknya melakukan seleksi bagi bakal calon kepala sekolah yang akan ditempatkan SMAN/SMKN pada 2021. Sebanyak 1.099 guru telah melengkapi berbagai syarat administrasi dari 1.664 pendaftar pada 17 November 2020. ”Yang telah melengkapi syarat administrasi dilakukan penilaian tiga hari pada 18-20 November. Dalam satu hari proses penilaian dilakukan kepada sekitar 350 guru secara virtual oleh pengawas dari akademisi. Assesmen ini mencakup penilaian komprehensif dan dinilai itu dia kompetensi, perilaku dan cara pemecahan masalah,” katanya. Dari hasil penilaian tersebut, sambung dia, jumlah bakal calon kepala sekolah akan mengerucut menjadi 560 orang. Para guru yang lolos tahap penilaian pun diwajibkan melengkapi persyaratan lainnya, yakni surat rekomendasi dari kepala sekolah untuk mengikuti tahapan selanjutnya. ”Mereka nanti akan terseleksi lagi menjadi 280 orang. Nah 280 orang ini akan kita kirim ke Solo, Jawa Tengah, di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) untuk mengikuti tes substansi. Itu akan dilakukan awal 2021,” ujarnya. Jumlah bakal calon kepala sekolah pun belum dipastikan akan tetap atau setelah dilakukan tes substansi di LPPKS. Sebab, tes tersebut akan menjadi tahapan akhir bagi para guru untuk menjadi calon kepala sekolah pada 2021. ”Hasilnya tes itu dari 280 apakah lulus semua atau berapa persen. Nah, itu nanti yang akan kita diklatkan selama tiga bulan, masuk diklat bakal calon kepala sekolah. Setelah lulus diklat nanti namanya calon kepala sekolah. Nanti LP2KS akan mengeluarkan Nomor Urut Kepala Sekolah (NUKS),” imbuhnya. Dedi berharap calon kepala sekolah terpilih memiliki jiwa profesional dan mampu membuat inovasi, termasuk pemecahan berbagai permasalahan di sekolah. Ke depan berbagai program yang dicetuskan Disdik Jabar, salah satunya sekolah juara, mampu dijalankan dengan baik oleh kepala sekolah terpilih nanti, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang mereka pimpin.(pr/rez/py)