METROPOLITAN.id - Sebagai rangkaian dari kegiatan pengabdian masyarakat dosen pulang kampung, Dosen Sekolah Vokasi IPB University memberikan pelatihan lanjutan dari peningkatan kelembagaan Koperasi Mekarsari di Desa Cintamekar, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang. Pelatihan ini berupa analisis keuangan sederhana dan digital marketing yang dilaksanakan pada rentang waktu bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2022. Pelatihan lanjutan yang diadakan 7-8 September 2022 ini diikuti anggota dan pengurus Koperasi Mekarsari, Desa Cintamekar, Kabupaten Subang. Sebelumnya mereka telah mengikuti pelatihan pembuatan produk dari bahan baku tepung pisang nangka, yang sudah dilaksanakan pada 14 – 15 Juli 2022 lalu. Pelatihan lanjutan ini dibuka Direktur Yayasan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Sapto Nugroho dan dihadiri Ketua Koperasi Mekarzari, Yuyun Yuningsih. “Kami sangat beruntung dan bahagia dengan kegiatan yang diadakan oleh tim dosen pulang kampung IPB University ini. Semoga setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, Koperasi Mekarsari, tidak hanya dikenal sebagai koperasi simpan pinjam, tapi juga bisa membuat unit usaha lain sebagai penguatan kelembagaan koperasi selama ini,” kata Bapak Ir Sapto Nugroho. Ketua tim Ani Nuraeni, menjelaskan rangkaian kegiatan yang sudah dimulai dengan melakukan pembuatan produk banana-flo cookies dengan bahan dasar masih dari tepung pisang. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan analisis keuangan sederhana dan digital marketing. Kegiatan pelatihan ini diberikan agar peserta tidak hanya bisa membuat produk, tetapi juga harus bisa menghitung dan menentukan harga jual produk, sehingga produknya bisa diproduksi secara terus menerus. Selain itu produk juga harus bisa dipromosikan, diperkenalkan kepada calon konsumen. "Untuk itu digital marketing dirasa dapat membantu peserta untuk melakukan pemasaran produknya untuk mendapatkan keuntungan," katanya. Para peserta pelatihan, kata Ani, tidak hanya diajarkan cara membuat olahan berbahan dasar tepung pisang. Mereka juga diajarkan bagaimana cara menentukan harga serta dibukakan wawasannya terkait pemasaran, baik secara online maupun offline. “Dengan cara demikian, diharapkan koperasi kelak bisa menjadikan banana-flo cookies ini sebagai salah satu unit usaha yang sukses,” ujarnya kepada Metropolitan.id. Sementara itu, Dosen Program Studi Analisis Kimia, Sekolah Vokasi IPB University, Faranita Ratih menuturkan, program pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk menyosialisasikan pada UMKM daerah. "Kami memberi pelatihan tentang pentingnya mereka memiliki merek sebagai legalitas dan hak intelektual, yang dapat mendorong bisnis ini layak, dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya kepada Metropolitan. Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi IPB University, Wien Kuntari menambahkan, keberhasilan dan kesinambungan suatu bisnis sebagai daya tariknya adalah adanya keuntungan yang didapat dari produk inovasi. "Selain diversifikasi produk, perlu juga mempromosikan banana-flo cookies ini sebagai produk yang memiliki nilai jual," ujar Wien yang juga narasumber keuangan di pelatihan tersebut. Kegiatan pelatihan itu diikuti secara antusias oleh para peserta. Salah satunya, Entin, sekretaris Koperasi Mekarsari. “Pelatihan ini sangat berguna bagi kami. Kami jadi mengerti bagaimana penentuan harga agar tidak menjadi rugi di kemudian hari," katanya. Entin juga jadi tahu bagaimana cara memasarkan produk agar bisa menarik calon pembeli dengan menggunakan media sosial yang ada. "Kami jadi bersemangat untuk menjadikan banana-flo cookies sebagai usaha tambahan, karena menjanjikan bila dipasarkan,” kata Entin. (*/els)