METROPOLITAN.id - Program Studi Sains Komunikasi Universitas Djuanda (Unida) Bogor berkolaborasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Surakarta (Unsa) mengadakan webinar nasional, belum lama ini. Webinar yang bertajuk Healing : Fenomena Toxic Relationship Terhadap Kesehatan Mental berlangsung melalui Zoom Meeting. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (Fisipkom) Unida inj mengatakan, kolaborasi dengan Universitas Surakarta diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, maupun masyarakat luas. “Saya berharap peserta dapat ikut serta sampai selesai karena banyak sekali yang akan kita petik. Kemudian, mengenai kerja sama antara Unida dan Unsa mudah-mudahan tidak berhenti sampai di sini. Setelah sebelumnya didahului oleh MoU dan IA," ujar Ginung kepada Metropolitan, kemarin. Pihaknya juga berharap kerja sama ini juga akan meluas. Dalam hal ini saling berbagi ilmu, sharing wawasan, untuk mahasiswa maupun masyarakat. Sementara itu, Dosen Komunikasi Organisasi Unida Bogor, Ruhimat memaparkan materi tentang Toxic Relationship dalam Organisasi. “Ada 6 macam toxic relationship di tempat kerja yang harus dihindari, diantaranya hubungan yang bersifat pasif agresif, hubungan kurang kepercayaan dan sulit memaafkan, hubungan hanya sepihak, hubungan yang idealis, hubungan yang bersifat menghukum, dan terakhir hubungan yang dibangun atas kebohongan," ujarnya. Kemudian, Dosen Psikologi Komunikasi Unsa, Wahjoe Mawardiningsih memaparkan materi tentang Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial. Menurut dia ada tiga ciri makhluk sosial pertama adalah selalu membutuhkan orang lain, tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Kedua, ingin berinteraksi dengan orang lain, seperti bercerita, curhat. Ketiga, ingin selalu berkomunikasi dengan orang lain. "Bagaimanapun komunikasi merupakan kegiatan dan kebutuhan dasar manusia dari waktu kita lahir. Berkenaan dengan tema, orang yang toxic berkomunikasi seakan menyakitkan bagi komunikannya, sementara bagi dirinya sendiri biasa saja," terangnya. Narasumber lainnya yakni Praktisi Bidang Psikologi Industri Organisasi, Nila Nirmala membawakan materi tentang Toxic Behavior. Menurut Nila, perilaku toxic adalah perilaku yang dapat menyebabkan emosi dan perasaan negatif untuk orang lain dan orang di sekitarnya. Perilaku tersebut muncul karena ada beberapa kondisi mental health yang disebabkan pengalaman masa lalu atau kecenderungan isu personal sehingga dia memproyeksikannya kepada orang lain atau orang-orang di sekitarnya. "Siapapun dapat mengalami perilaku toxic, baik dalam hubungan antara orang tua dan anak, pasangan kekasih, suami-istri, bahkan di perusahaan pun toxic relationship bisa muncul," terangnya. Sementara itu, Wakil Dekan Fisipkom Unida, Maria Fitriah yang menjadi moderator menberikan kesimpulan bahwa manusia memiliki kepribadian ego atau super ego. Namun tergantung kepada diri masing-masing bagaimana menyeimbangkannya. "Nah, kita juga jangan terperangkap dalam perilaku toxic karena diri kita yang bisa menerima, diri kita yang bisa menilainya dan kita awali dengan perasaan nyaman terlebih dahulu sebelum kita berhubungan lebih lanjut dengan dengan orang lain," pungkasnya. (*/Els)