METROPOLITAN – Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sudah memasuki angkatan ke-7 dan resmi dimulai kemarin. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, resmi membuka rogram ini secara daring. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki program khusus bagi para guru Indonesia. PGP merupakan upaya pemerintah menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik. Dikutip dari laman resmi Kemendikbud, rangkaian PGP angkatan 1 dimulai pada 15 Juni 2020 dan mulai berjalan pada 13 Oktober 2020. Pada angkatan pertama ini, jumlah target calon guru penggerak adalah 2.800 guru dari 56 daerah di Indonesia. Saat ini PGP sudah memasuki angkatan ke-7 dengan target jumlah calon guru penggerak, yakni 20.000 guru dari 446 daerah di Indonesia. Memasuki angkatan ke-7, semakin banyak guru yang antusias mengikuti proses seleksi. Dalam webinar yang digelar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek melalui YouTube, Kamis (20/10), diumumkan bahwa PGP angkatan ke-7 resmi dimulai. Nadiem pun menaruh harapan besar dari guru yang nantinya berhasil menjadi Guru Penggerak. ”Sejujurnya saya merasa senang sekaligus terharu Program Pendidikan Guru Penggerak ini sudah sampai angkatan ke-7. Saya ingat bulan-bulan awal menjalankan amanah sebagai Menteri Pendidikan, saya menemui guru-guru di daerah, saya kagum atas semangat guru untuk memberikan yang terbaik bagi muridnya, terlepas dari segala keterbatasan yang ada,” ujar Nadiem. Nadiem pun mengapresiasi dedikasi yang dilakukan para guru demi pendidikan di Indonesia. ”Dedikasi para guru ini harus diimbangi rasa berani. Keberanian refleksi, keberanian berubah ke arah lebih baik, keberanian menjadi pemimpin perubahan. Ini adalah pemikiran awal saya saat memulai PGP,” kata Nadiem. Melalui program ini, Nadiem berharap para guru bisa mengambil kesempatan sebaik mungkin. Para guru juga berkesempatan mengambil banyak pembelajaran serta menjalin persahabatan dengan banyak guru dari berbagai daerah di Indonesia. ”Selamat mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, saya tunggu inovasi hebat yang lahir dari dedikasi dan rasa berani untuk terus bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar,” harap Nadiem. Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek, Praptono, menjelaskan jumlah guru yang terlibat dalam program PGP angkatan ke-7 ini. Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke- 7 ini terbagi menjadi dua jalur. PGP reguler dengan jumlah 17.885 orang adalah para guru dari 285 kabupaten dan kota di 32 provinsi di Indonesia. ”Lalu, ada Program Pendidikan Calon Guru Penggerak Rekognisi yang diikuti 194 orang. Calon guru penggerak rekognisi ini sebelumnya mengikuti program praktik lalu lolos seleksi PGP,” jelas Praptono. Praptono menjelaskan, dari total 18.079 calon guru penggerak yang mengikuti PGP akan mengikuti pelatihan dan proses pendidikan selama periode enam bulan. ”Total PGP 18.079 peserta ini merupakan hasil seleksi dari 220 ribu kandidat,” lanjut Praptono. Diketahui, PGP akan dijalankan di Balai Besar Guru Penggerak yang tersebar di sebelas provinsi, yakni di Jabar, Jogja, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. (*/ els/py)