METROPOLITAN - Mendekati masuk sekolah setelah liburan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor membuat kebijakan terkait permainan anak yang tengah viral.
Disdik melarang siswa membawa permainan lato-lato ke sekolah saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah.
Ia meminta pihak sekolah melarang siswa-siswi, baik di jenjang SD dan SMP, untuk tidak membawa permainan lato-lato ke sekolah.
“Sangat dilarang siswa membawa lato-lato ke sekolah, karena sekolah tempat belajar bukan tempat bermain.
Jadi, saya tegaskan tidak boleh membawa permainan lato-lato ke sekolah,” tegasnya, kemarin.
Ia pun meminta pihak sekolah, baik jenjang SD maupun SMP se-Kabupaten Bogor, mengawasi dan melarang siswa-siswinya membawa permainan lato-lato tersebut.
“Selesai libur sekolah ini sampai 7 Januari dan masuk 9 Januari, saya minta pertama masuk sekolah nanti setiap sekolah mengawasi dan melarang siswa-siswinya jangan sampai membawa permainan lato-lato ke lingkungan sekolah apalagi di dalam kelas,” tegasnya.
Kepala SDN Puspasari 01 Citeureup, Suhartini, melarang siswa-siswinya membawa permainan lato-lato ke sekolah.
“Permainan lato-lato tidak boleh dibawa ke sekolah apa lagi dibawa ke dalam kelas karena sekolah ini tempat belajar bukan tempat bermain,” katanya.
Meski begitu, ia meminta siswa-siswi SDN Puspasari 01 bermain lato -lato di rumah masing-masing.
“Permainan ini kan positif, tapi alangkah baiknya digunakan di rumah dan memang permainan ini untuk melatih keterampilan dan keseimbangan anak,” tukasnya. (pkr/els/py)