METROPOLITAN – Pelatih Leicester City Claudio Ranieri dipecat setelah sembilan bulan lalu membawa Leicester City jadi juara Premier League. Kini dia harus kehilangan pekerjaan sebagai manajer The Foxes.
”Leicester City malam ini (Kamis Malam waktu setempat, red) memutuskan pisah jalan dengan manajer tim utama Claudio Ranieri,” demikian pernyataan resmi Leicester.
Leicester untuk sementara akan ditangani asisten manajer Craig Shakespeare dan pelatih tim utama Mike Stowell untuk laga kontra Liverpool dan seterusnya hingga pengangkatan manajer baru. Tak hanya Ranieri, dua asistennya yakni Paolo Benetti serta Kepala Sport Science Andrea Azzalin juga turut meninggalkan klub.
Sekadar diketahui, pemecatan Ranieri hanya selang sehari setelah kekalahan 1-2 dari Sevilla di leg pertama 16 besar Liga Champions. Hasil itu memperpanjang tren buruk Leicester musim ini, khususnya di awal 2017.
Sejak tahun baru, Leicester baru menang dua kali di seluruh kompetisi. Yakni 2-1 atas Everton dan 3-1 atas Derby County, semuanya terjadi di Piala FA. Di Premier League, Leicester bahkan kalah di lima laga beruntun setelah imbang 0-0 dengan Middlesbrough, 2 Januari lalu.
Tanpa peluang meraih trofi sama sekali musim ini, Leicester harus berjuang menghindari degradasi setelah kini duduk di posisi ke-17 klasemen, hanya berjarak satu poin dari Hull City di zona degradasi.
Selama menangani Leicester, Ranieri meraih 36 kemenangan, 22 seri dan 23 kekalahan dari 80 pertandingan di seluruh kompetisi. Rasio kemenangannya adalah 44,44 persen.
Mantan pemain Leicester, Tony Cottee, mengkritik kebijakan bekas klubnya. Menurutnya, Leicester seharusnya memberi kesempatan lebih lama lagi untuk Ranieri.
”Ini seperti musim yang normal untuk Leicester. Mereka biasanya ada di papan bawah dan tak jauh-jauh dari degradasi. Musim lalu adalah musim yang luar biasa dan tidak bisa diulang. Secara pribadi, saya pikir Claudio Ranieri seharusnya diberi waktu lebih lama,” kata Cottee.
(dtk/er/run)