metro-soccer

Sejak Awal Tottenham Sudah Salah Pilih

Rabu, 3 November 2021 | 17:01 WIB

METROPOLITAN - Nuno Espirito Santo dipecat Tot­tenham Hotspur meski baru melatih empat bulan di Lon­don Utara. Keputusan The Lilywhites menunjuk pria asal Portugal itu pun dipertanya­kan sejak awal. Nuno bukanlah pilihan ut­ama direksi Tottenham se­waktu hendak mencari peng­ganti Jose Mourinho. Ada nama-nama seperti Antonio Conte hingga Paulo Fonseca yang sudah didekati duluan, namun batal mencapai kese­pakatan karena sejumlah alasan. Meski akhirnya mendapat pekerjaan, Nuno tak dibe­kali modal bagus untuk membangun tim. Tottenham yang memilih berhemat akhir­nya membeli pemain-pemain potensial tapi belum men­jadi bintang seperti Bryan Gil, Emerson Royal, Pierluigi Gol­lini, dan Cristian Romero. Memang masih ada Harry Kane dan Son Heung-min, tapi nama pertama kondisinya sedang labil secara performa karena sempat merengek pin­dah di musim panas lalu. Dengan segala apa yang ter­jadi, Tottenham nyatanya sem­pat mampu menepis segala keraguan yang ada. Tiga keme­nangan di tiga laga perdana Liga Inggris menjadi periode positif bagi Nuno di awal ke­pemimpinannya. Sayang, ca­tatan positif itu berhenti. Dalam tujuh laga selanjutnya, hanya dua kemenangan yang diraih, sedangkan lima laga lainnya berakhir kekalahan. Tottenham yang tadinya ber­saing di papan atas bersama Manchester City, Chelsea, dan Liverpool kini malah disalip Wolverhampton dan Brighton, serta dipepet Everton di kla­semen Liga Inggris. Kekalahan 0-3 atas Manches­ter United (yang baru diban­tai Liverpool 0-5) pekan lalu membuat manajamen Tot­tenham mengambil langkah tegas. Nuno akhirnya dilepas dari jabatannya. Sepanjang melatih Tottenham, ia hanya meraih delapan kemenangan dari 17 laga di seluruh ajang. Pundit Sky Sports Jamie Car­ragher memberikan penda­patnya soal pemecatan ini. Menurutnya, Tottenham se­harusnya tak menunjuk Nuno Espirito Santo sejak awal. ”Saya bisa memahami (ke­putusan memecat Nuno). Saya tak bisa membenarkan situ­asi di mana seorang manajer kehilangan pekerjaan setelah sepuluh laga di Premier Lea­gue, itu tak benar. Tapi kebe­radaan Nuno di Spurs juga tak terasa tepat sejak awal,” ujar Carragher. ”Saya tak merasa itu adalah pemecatan yang buruk, saya berpikir ini justru adalah penunjukan yang buruk sejak awal. Gaya permainan yang diterapkan Nuno tak cocok dengan gaya main Tottenham selama ini, namun juga gaya bermain klub-klub besar,” jelas eks bek Liverpool dan Timnas Inggris itu. Kini, Tottenham berusaha untuk bisa bersaing lagi dengan klub besar. Caranya dengan menunjuk pelatih jempolan, dengan Conte kembali dibidik. Kabarnya, sang Italiano ber­sedia mengambi tongkat esta­fet, asal diberi keleluasaan dalam membangun tim, ter­masuk membeli pemain di bursa transfer Januari nanti. Jika hal itu terwujud, artinya Tottenham tak bisa bersikap irit-irit seperti yang mereka lakukan kepada Nuno Espi­rito Santo. (dtk/suf/run)

Tags

Terkini