METROPOLITAN - Shin Tae-yong menunjukkan kelasnya sebagai pelatih kelas dunia saat memimpin Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Dari tiga laga yang dimainkan, Shin Tae-yong selalu memakai taktik dan cara bermain yang berbeda. Sejauh ini, hasil yang didapat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 terhitung bagus. Sebab, dari tiga yang telah dimainkan, Evan Dimas dan kolega belum pernah tersentuh kekalahan. Indonesia untuk sementara memimpin klasemen Grup B Piala AFF 2020. Skuat Garuda mendapatkan tujuh poin, sama dengan Vietnam tapi unggul selisih gol. Indonesia unggul satu poin dari Malaysia. Timnas Indonesia memulai perjalanan di P i a l a AFF dengan berjumpa Kamboja. P a d a duel di Bishan S t a dium (9/12) itu, Indonesia memetik kemenangan dengan skor 4-2. Shin Tae-yong memakai formasi 4-1-4-1 yang sering dipakai pada laga sebelumnya. Satu hal yang mengejutkan, ia memainkan duet Alfeandra Dewangga dan Ryuji Utomo di jantung pertahanan. Lalu, ada Syahrul Trisna sebagai penjaga gawang. Selain tiga pemain itu, Shin Tae-yong menurunkan komposisi pemain yang memang biasa dimainkan. Walau menang, kebobolan dua gol membuat performa Skuad Garuda dianggap masih meragukan. Saat melawan Laos, Shin Tae-yong menyebut Laos sebagai tim terlemah di Grup B. Pendekatan bermain menyerang pun dipakai. Indonesia bermain dengan 4-3-3. Komposisi lini belakang dan depan dirombak total. Dewangga tetap dipercaya mengawal lini belakang. Kali ini, ia ditemani Rizky Ridho. Sementara, trio lini depan dihuni oleh Irfan Jaya, Dedik Setiawan, dan Kushedya Hari Yudo. Bertemu Vietnam, Shin Tae-yong tidak meladeni psywar Park Hang-seo untuk bermain menyerang di laga melawan Vietnam. Pelatih 51 tahun memilih memakai taktik ’parkir bus’ dengan formasi dasar 5-4- 1. Dua wingback, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan bermain disiplin untuk menjaga pertahanan. Sementara itu, trio bek tengah dipercayakan pada Fachruddin Aryanto, Dewangga, dan Rizky Ridho. Saat menguasai bola, Dewangga yang diplot sebagai bek tengah akan sedikit naik untuk menjadi gelandang bertahan. Dewangga selalu menjadi pemain ekstra di lini belakang dan tengah. (bn/suf/run)