METROPOLITAN.ID - Baru-baru ini, usai Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Jepang pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia, muncul seruan agar Shin Tae Yong mundur atau dipecat di media sosial.
Seruan agar Shin Tae Yong dipecat tidak dapat dipisahkan dari kegagalan tersebut, serta pernyataan kontroversialnya.
Komentar kontroversial pertama Shin Tae Yong adalah ketika ia menyalahkan Ragnar Oratmangoen karena gagal menyelesaikan peluangnya melawan Jepang sehingga berujung pada terpuruknya Timnas Indonesia.
Lalu, ucapan kontroversialnya soal tersingkirnya Eliano Reijnders, STY menyebut pemain PEC Zwolle itu kurang bagus untuk masuk timnas Indonesia.
Kedua komentar tersebut menuai reaksi negatif dari warganet yang sebelumnya menuai sorotan tajam akibat keputusan kontroversialnya yang merotasi pemain saat kalah dari China.
Sejalan dengan tekanan tersebut, Timnas Indonesia mungkin akan mengalami sejumlah kerugian jika Shin Tae Yong dipecat.
Baca Juga: Tatap Babak Kualifikasi Porprov Jawa Barat 2025, Ini Pesan Ketua KONI Kota Bogor Bagi Pengcab
Berikut ulasan selengkapnya mengenai 3 kerugian Timnas Indonesia jika memecat Shin Tae Yong segera.
1. Harus keluar biaya lebih besar
Kendala terbesar untuk memecat Shin Tae Yong adalah membayar sisa kontraknya hingga tahun 2027.
Diketahui, Shin Tae Yong baru menandatangani kontrak baru berdurasi tiga tahun bersama Timnas Indonesia pada akhir Juni tahun lalu, yakni hingga tahun 2027.
Baca Juga: Buntut Acara di Bogor, DPRD Karawang Minta ASN Berhenti Cawe-Cawe di Pilkada, Diminta Fokus Kerja
Jika dipecat, PSSI harus rela mengeluarkan dana besar untuk menutupi sisa kontraknya.