Kualitas pemain Jepang, bahkan yang bukan starter reguler, tetap berada di level tinggi.
Baca Juga: Realme Hadirkan Konsep Handphone Teranyar, Usung Kapasitas Baterai 10.000 mAh Layaknya Powerbank
Selain faktor rotasi, Moriyasu menyebutkan bahwa langkah ini penting agar seluruh pemain dapat beradaptasi lebih cepat dengan skema permainan yang ia terapkan menjelang Piala Dunia.
"Agar Jepang bisa menambah kekuatan dan meraih kemenangan di Piala Dunia, saya berpikir lebih baik bila pemahaman taktik bisa diperluas sehingga kami bisa membangun tim yang lebih dalam dan kuat," tutup Moriyasu.
Untuk Indonesia, peluang menang di laga pertama cukup terbuka karena mereka akan menjamu China pada 5 Juni di SUGBK.
Dukungan puluhan ribu suporter bisa menjadi energi tambahan yang besar.
Baca Juga: Dinkes Kota Bogor Telusuri Penyebab Keracunan Massal di Sekolah Bosowa Bina Insani, Ini Hasilnya
Namun, laga kedua melawan Jepang di Suita City Football Stadium akan menjadi ujian berat.
Jepang belum pernah kalah dalam delapan laga di Grup C dan bakal tampil di depan pendukung fanatik mereka.
Dalam kondisi seperti itu, mencuri satu poin pun bukan hal mudah.
Belum lagi support dari para fans yang tentu bakal melipatgandakan semangat pasukan Hajime Moriyasu.