
METROPOLITAN - Jorge Lorenzo sedang menjalani titik terendah dalam kariernya. Menjelang MotoGP Prancis, Lorenzo dihadapkan pada sebuah rekor mengecewakan di Ducati. Lorenzo bergabung ke pabrikan Italia pada 2017. Di musim pertamanya, rider Spanyol tersebut sekalipun gagal memenangi balapan dan hanya tiga kali naik podium sehingga hanya finis keenam, di bawah Johann Zarco rider tim satelit Tech3. Skenario lebih buruk diterima Lorenzo di musim keduanya. Juara dunia lima kali itu menjadi pebalap Ducati terburuk usai baru mengumpulkan enam poin hasil empat balapan pertama. Lorenzo lebih mengecewakan dari mendiang Nicky Hayden yang mengoleksi sembilan poin dalam periode yang sama pada 2009. Sedangkan Cal Crutchlow menjadi yang terburuk ketiga usai hanya mendapatkan 10 poin dalam empat balapan pertama di 2014. Sebaliknya, pencapaian paling fantastis masih dipegang sang legenda Ducati Casey Stoner. Mantan pebalap asal Australia tersebut pernah mencapai 86 poin di 2007, tahun di mana Ducati meraih gelar juara pertama kali dan satu-satunya. Andrea Dovizioso di belakang Stoner dengan 67 poin pada empat balapan pertama di tiga tahun lalu. MotoGP Prancis akan bergulir akhir pekan ini. Melihat statistik, Le Mans bisa dibilang menjadi salah satu sirkuit 'favorit' Lorenzo, karena pernah memenanginya lima kali sejak 2009. Sementara itu, Lorenzo mampu finis keenam pada 2017.
(de/suf)