Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar lebih bagi 3.060 warga Kota Bogor. Anggaran yang disiapkan melalui Program Padat Karya itu bertujuan untuk penanganan dampak inflasi yang terjadi saat ini. SEKRETARIS Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sopiah, menuturkan, awalnya untuk Program Padat Karya ini diusulkan senilai Rp3,1 miliar pada APBD Perubahan 2022. Seiring berjalannya waktu, anggaran program ini disepakati Pemkot dan DPRD Kota Bogor untuk bertambah sekitar Rp1 miliar. Namun saat didiskusikan kembali, pemkot mengusulkan penambahan sebesar Rp1 miliar khusus bagi perempuan kepala rumah tangga atau janda. “Rata-rata kalau padat karya yang bekerja laki-laki, (terus) bagaimana untuk mereka (perempuan kepala rumah tangga), akhirnya kita sepakati nambah lagi Rp1 miliar. Jadi total untuk Program Padat Karya sekitar Rp5 miliar lebih, nambah Rp2 miliar (dari usulan pertama Rp3,1 miliar),” bebernya. Meski begitu, tambah Syarifah, para penerima manfaat dalam program ini tak serta merta mendapatkan bantuan. Mereka harus menjalani kegiatan yang sudah ditentukan masing-masing kelurahan. “Mengenai bentuk kegiatannya seperti apa, itu dikoordinasikan dengan lurah dan sebagainya, mungkin saja kalau misalkan kita ingin Bogor meraih Adipura untuk kebersihan, bisa saja memanfaatkan ibu-ibu dan sebagainya,” terangnya.

-