Personel yang tersedia akan dibagi ke dalam ring satu, dua, dan tiga. Sementara setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan diklasifikasi dalam kategori aman, rawan dan sangat aman. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menyatakan, akan memperioritaskan petugas pengamanan untuk daerah yang dianggap rawan. Pengamanan pilkada akan menggunakan sistem backup antar wilayah. "Kita persiapkan pasukan stand by, baik satu Polri dan TNI, kita siapkan Brimob sebanyak 41.333 personel. Kita juga sudah latihan bersama," ujarnya.
Sedangkan untuk anggaran, pengamanan pilkada akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masing-masing daerah. "Sudah dipenuhi sebanyak 64,61 persen, sedangkan Mabes Polri memiliki dana kontigensi yang jumlahnya sekitar Rp300 milliar. Yang bisa kita gunakan untuk keadaan tertentu, maka kita bisa bergerak dengan cepat," jelas Tito.
(lip/els)