
Tak hanya itu, persaingan ketat diperkirakan akan nampak pada dua pasangan ini. Pengamat politik yang juga peneliti senior Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Yusfitriadi mengatakan, sejauh ini, opini yang berkembang di masyarakat maupun hasil survei, menunjukan dua pasangan tersebut yang paling dominan dan mengakar.
“Kalau saya lihat di lapangan, selama ini dua paslon itu yang dominan menjadi perhatian. Masyarakat akan terfokus pada dua pasangan ini, begitupun serangan-serangan akan didominasi keduanya. Head to head,” kata lelaki yang akrab disapa Kang Yus kepada Metropolitan.
Dengan head to head seperti ini, bisa dipastikan suasana debat akan berlangsung panas. Menurut Kang Yus, suasana panas ini sangat mungkin terbawa atmosfirnya hingga ke luar forum debat. Terlebih, debat yang sebelumnya direncanakan berlangsung di Kampus IPC Corporate University Ciawi dipindah ke pusat kota di Gedung Tegar Beriman, Pemda Cibinong.
“Justru dengan dipindahkan ke Pemda akan lebih rawan terganggunya keamanan. Karena selain di pusat kota, massa pendukung sudah terbiasa dengan tempat itu, bahkan untuk kalangan pelaku politik sudah sangat familiar,” terangnya.
Terkait materi yang akan disampaikan para calon, Kang Yus merasa para calon akan menyampaikan gagasan-gagasan yang digelorakan saat kampanye. Dirinya memprediksi isu penting seperti tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan tepat sasaran malah tidak akan muncul.
“Selain dibatasi waktu, saya melihat selama ini belum ada gagasan yang kreatif dan inovatif dari pasangan calon yang menyentuh masalah substansial masyarakat,” ujar Kang Yus.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Mustaqim mengatakan, debat perdana ini mengangkat tema ‘Cerdas Melayani’. Sementara untuk tim perumus pertanyaan, pihaknya melibatkan akademisi dan kalangan profesional. Mereka berasal dari Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pakuan (Unpak), Universitas Djuanda (Unida) dan kalangan profesional.
Debat akan dibagi dalam tujuh segmen. Tamu undangan pu dibatasi termasuk pendukung masing-masing calon. Setiap pasangan calon hanya boleh menyertakan maksimal 50 orang pendukungnya. Total ada 250 pendukung dari lima pasangan calon yang akan mengikuti debat di lokasi.
“Karena disiarkan secara live, masyarakat diharapkan menonton di rumah atau lingkungan masing-masing,” tandas Mustaim. (fin/dik/e/run)