METROPOLITAN - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang bakal menghentikan sementara proses kampanye pileg dan pilpres 2019 di daerah terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, didukung Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin (ZM).
Menurut ZM, dalam kondisi sekarang sepertinya tidak mungkin dan sangat tidak etis menggelar kampanye di daerah yang baru saja terkena bencana cukup besar. Dirinya sangat setuju dengan kebijakan Menteri Dalam Negeri. Penghentian ini tentunya tidak akan berdampak ke Bogor. Sebab, di wilayah Bogor kondisinya berbeda yakni aman dan kondusif. “Saya setuju jika proses kampanye dihentikan dulu karena wilayah tersebut kena musibah, berbeda dengan daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, politikus sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyuwijaya mengapresiasi saran yang dilontarkan Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, perihal wilayah bencana tidak untuk dipolitisasi. ”Ketimbang datang membantu, namun dengan memasang bendera partai dengan tujuan politik tertentu, misalnya,” katanya.
Perihal saran SBY tidak mempolitisasi bencana, Asep Wahyu menilai masukan tersebut sangat positif bagi semua partai. Agar semua warga terlibat tanpa sekat-sekat perbedaan warna dan bendera, dengan begitu kedatangan parpol atau perwakilannya ke daerah yang terkena bencana didasarkan pada motif ketulusan membantu. Sehingga semua elemen bangsa bisa bersatu, menolong siapa pun warga yang terkena bencana dengan sepenuh hati tidak berharap pamrih politik. ”Jadi poinnya warga yang sudah terkena musibah tidak tertekan oleh komitmen-komitmen balik,” bebernya.
Setelah berempati membantu korban bencana dengan ketulusan hati tanpa adanya motif imbalan politik, lanjutnya, berikan kebebasan yang hakiki kepada mereka untuk menentukan hak pilihnya. Sebab, manusia sebagai makhluk sosial tentu memiliki penilaian tersendiri. ”Sepanjang ketulusan untuk saling membantu itu sendiri yang mesti menjadi basisnya,” pungkasnya. (ads/b/sal/run)
