METROPOLITAN - Democracy And Elektoral Empowerment Partnership (DEEP) Kota Bandung merilis survei terbarunya jelang Pemilu 2019. Survei lembaga pemantau pemilu itu mengambil sasaran kaum milenial.
Sekretaris Eksekutif DEEP, Neny Nurhayati mengatakan, hasil dari surveinya menunjukkan masih banyak yang belum tahu dan paham tentang pemilu 17 April 2019 menda - tang.
“Sekitar 72% dari 290 responden tidak mengetahui 5 surat suara tersebut memilih apa saja,” kata Neny.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi lantaran pendidikan politik belum sampai ke masyarakat. Potensi potensi pelanggaran pun masih terus terjadi. Berdasarkan data Bawaslu RI per 1 April 2019, telah terjadi 447 temuan ditambah 42 pelanggaran diantaranya berasal dari laporan masyarakat. Terdiri dari 357 peanggaran administrasi dan 13 pelanggaran pidana serta kode etik.
“Pendidikan politik belum sampai kepada masyarakat. Sehingga masih banyak terjadi kampanye menggunakan fasilitas negara yang dilarang tentunya,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator(DEEP)Kota Bandung Teguh Mulyadi mengatakan, pihaknya akan berupaya mengantisipasi berbagai pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Salah satunya dengan bergerak dalam bidang kajian strategis merespon isu-isu demokrasi dan pemilu. Kemudian membangun kesadaran dan kepekaan terhadap isu kebangsaan, demokrasi dan pemilu hingga kajian kemasyarakatan. (rmol)