Partai Gerindra Kabupaten Bogor memastikan tidak ada massa yang bergerak ke Jakarta saat sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), kemarin. Sesuai instruksi, baik kader maupun pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga di Bogor sepakat untuk mempercayakan prosesnya kepada lembaga negara yang telah disepakati.
METROPOLITAN – Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengatakan, hingga sore kemarin, tidak ada laporan mengenai adanya kader atau pengurus yang bergerak ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa. Sebab sebelumnya, lelaki yang juga wakil bupati Bogor itu mengaku semua elemen bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor sepakat menjaga kondusivitas dan sportivitas.
“Tidak ada yang berangkat, baik pendukung maupun masyarakat secara umum. Kami bersama Forkopimda sudah sepakat menjaga kondusivitas dan sportivitas di lingkungan Pemkab Bogor,” kata Iwan saat ditemui di ruang kerjanya, sore kemarin.
Menurutnya, perintah calon presiden Prabowo Subianto sejak awal sudah jelas. Pendukung ataupun kader tidak perlu datang ke MK dan mempercayakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan tim hukum mengawal proses yang sedang berlangsung. “Perintahnya sudah jelas, tidak perlu datang dan kami semua menghormati perintah itu. Kami percaya kepada lembaga yang telah disepakati dan kami semua percayakan kepada BPN dan DPP untuk mengawal prosesnya di MK,” terangnya.
Sebelumnya, ada kekhawatiran pengerahan massa terjadi saat sidang perdana PHPU di MK, kemarin. Meski ada ratusan massa yang melakukan unjuk rasa di sekitaran MK, semua berlangsung kondusif. Kabupaten Bogor sendiri menyiagakan sedikitnya 4.000 personel TNIPolri untuk mengamankan sidang sengketa hasil pilpres 2019 di gedung MK. Mereka mengantisipasi pergerakan massa dari Bogor ke Jakarta.
“Kalau antisipasi jelas kita sudah ada pasukan yang disiapkan, baik dari Polri maupun TNI. Ada sekitar 4.000 personel gabungan yang disiapkan,” kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky di Mapolres Bogor. (fin/run)