METROPOLITAN - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menyebut, Partai Golkar menjadi prioritas di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk mendapat jatah capres pada Pemilu 2024. Sebab, dalam koalisi tersebut, kedudukan Golkar menjadi yang tertinggi dari hasil Pemilu 2019.
“Prioritas ya tentu Golkar sebagai pemenang pemilu nomor dua. Pak Airlangga prioritas, ya pantas, layak, pemenang pemilu nomor dua untuk jadi capres,” ujar Ketum Zulhas kepada wartawan, Senin (5/12).
Sementara itu, pengamat politik dari Akar Rumput Strategic Consultant (ARSC), Akbar Nugraha, menilai, kompetensi dan kualitas kepemimpinan seorang capres merupakan faktor yang sangat penting khususnya pada Pilpres 2024. Baginya, Airlangga memiliki kekuatan kapasitas kepemimpinan yang dibutuhkan tersebut.
“Era setelah Jokowi menurut berbagai riset, Indonesia butuh sosok pemimpin kapabel yang kompeten dalam memimpin bangsa dan negara, khususnya menghadapi situasi geopolitik dan global ekonomi yang kritikal. Kami lihat salah satunya itu ada pada sosok Airlangga Hartarto,” kata Akbar.
“Sosok ini cukup menarik dan mengejutkan kiprahnya. Ia mampu mengawal Indonesia sukses memimpin G20, mengawal perekonomian keluar dari ancaman krisis akibat pandemi. Sebagai ketum parpol, Airlangga juga berhasil memperkuat positioning Golkar dan berhasil pula membentuk KIB,” sambungnya.
Akbar mengungkapkan, tantangan bagi Airlangga adalah meningkatkan elektabilitas. Meski faktor tersebut hanya sebagian dari variabel kompleks yang menentukan keputusan seseorang untuk menjadi capres, tetap tidak bisa diabaikan.
Selain itu, ada faktor lain yang lebih menentukan. Di antaranya, faktor otoritas dan kapasitas. Dari matriks perhitungan ini, dengan indikator kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar dan KIB juga sebagai Menko Perekonomian, membuatnya bisa dikatakan relatif punya kapasitas ketimbang sosok-sosok lain yang masuk kandidat Capres 2024. (jp/ feb/py)