Punya Trauma Masa Kecil, Saya Dianggap Gila (1) Sumber: Haibunda SAYA mau curhat terkait trauma masa kecil saya (innerchild) yang membuat saya trauma dan hampir mengancam nyawa anak-anak saya. Saya memiliki sepasang anak kembar. Meskipun saya tidak mengurus langsung mereka karena saya juga bekerja, pekerjaan yang menyita pikiran serta tenaga saya ketika di kantor membuat emosi dan mood saya tidak stabil ketika berada di rumah. Saat itu, usia anak-anak saya masih kurang lebih setahun. Waktunya anak-anak mulai aktif karena mulai bisa berjalan. Namun, mereka belum terlalu mengerti ketika diajak berkomunikasi sehingga sering ’menggoda’ emosi ketika di rumah. Rasanya hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang melelahkan karena saya harus mengurus mereka di rumah karena saat itu saya libur bekerja sehingga peran pengasuh digantikan oleh saya. Saya kira, dengan memiliki waktu setiap Sabtu dan Minggu akan membuat saya bisa dekat dengan anak-anak, nyata nya tidak begitu. Saya terlalu lelah dengan rutinitas pekerjaan kantor sehingga ingin rasanya saat Sabtu dan Minggu istirahat dari semua rutinitas itu. Ketika saya ingin untuk santai dan beristirahat, kedua anak-anak saya malah rewel dan suka memancing emosi. Memang yang mereka tahu adalah bermain, namun apa yang mereka mainkan membuat saya tidak nyaman. Karena melihat rumah yang berantakan, harus menyuapi mereka yang kadang dilepeh, dan lari ke sana kemari yang membuat makanan berceceran ke lantai. Bersambung...