Diceraikan Suami, Terpaksa Besarkan Anak Seorang Diri (1)
Aku mau cerita, sedikit miris tapi inilah fakta sesungguhnya.
Aku sudah menikah dan dikaruniai dua anak.
Yang besar sudah beranjak SMP, yang kecil masih TK.
Suamiku asli Tanjung Pinang.
Saat dia lahir, ibunya meninggal dunia.
Jadi, dia tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu.
Ayahnya menikah lagi, tapi ibu sambungnya tidak peduli dengan dia. Mungkin karena dari keluarga broken home, suami seperti kurang didikan.
Dia kurang sabar dalam mendidik anak.
Kita tahu ya, memarahi anak kecil tidak sama dengan usia remaja.
Kami jadi sering bertengkar karena dia menghajar anak kami dengan ikat pinggang atau menendang.
Siapa yang tidak sakit hati.
Kita susah payah melahirkan, malah dididik begitu keras oleh ayahnya.
Padahal, belum usianya menerima hukuman itu meskipun anak kami berbuat salah. Bersambung...