METROPOLITAN – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor berupaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan terus mencari celah dan inovasi baru demi meningkatkan penerimaan. Pada 2019, Bapenda Kota Bogor memasang target penerimaan menjadi Rp947 miliar. “Ya, kami naikkan Rp55 miliar. Jadi, target 2019 untuk PAD Kota Bogor sebesar Rp947 miliar. Untuk 2018 berada di angka Rp892 miliar,” terang Plt Kepala Bapenda Kota Bogor, R An-an Andri Hikmat, belum lama ini.
Untuk mencapai target PAD, sambung dia, tentu tidak mudah, mengingat kondisi rupiah sedang melemah. “Makanya kami melakukan rapat koordinasi bersama 16 OPD incomer, termasuk BUMD dan BUMN. PAD Kota Bogor banyak didapat dari sektor jasa yakni pariwisata, hotel dan restoran. Kami akan maksimalkan potensi yang ada,” ujarnya.
Bapenda Kota Bogor, menurut dia, akan semakin jeli dan cermat untuk mencari celah dan inovasi baru demi meningkatkan PAD. Beberapa yang akan dilakukan Bapenda yakni menguatkan pengawasan kepada Wajib Pajak (WP) agar membayar sesuai ketentuan, tak terjadi manipulasi data dan terus meningkatkan kepatuhan wajib pajak Kota Bogor yang saat ini sudah mencapai 90 persen menjadi 100 persen.
”Kami akan meningkatkan pengawasan di hotel dan restoran. Mereka kan dititipkan pajak yang dibayar konsumen, jadi jangan merasa terbebani tapi sebaliknya harus amanah,” imbuhnya.
Tak hanya pengawasan, sambung An-an, efisiensi terutama untuk kegiatan yang dibiayai APBD sebisa mungkin akan ditekan. Seperti kegiatan lelang barang dan jasa harus sesuai dengan anggarannya tidak boleh melebihi dari rencana anggaran. Selain itu, untuk kegiatan yang bukan prioritas, waktunya bisa dimundurkan. ”Kalau target PAD 2018 sudah mencapai 80 persen, dua bulan ini akan terus kami genjot sampai 100 persen” ujarnya.(*/rez/py)