20 tahun aktif di dunia politik, membuat Didin matang. Pemilik nama Mochamad Didin SP itu tengah mengikuti pencalonan sebagai anggota dewan Kabupaten Bogor 2018. Alasannya maju, karena Didin banyak menemukan aspirasi masyarakat yang belum terealisasikan, khususnya bagi warga Puncak atau di Dapil 3 wilayah Bogor Selatan, Kabupaten Bogor. Didin pun memiliki mimpi di pencalonan ini. Seperti apa gagasan yang dimilikinya? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria kelahiran 23 September 1974 itu:
Sejak kapan Anda aktif di dunia politik?
Sudah lama sejak 1998. Awalnya sebagai anggota biasa atau simpatisan hingga akhirnya masuk menjadi pengurus saat dipercaya menjadi ketua Posko Mega-Pro Kecamatan Cisarua. Setelah itu saya menjadi ketua Ranting di Desa Cisarua hingga lima tahun kemudian dan sampai saat ini menjadi ketua PAC PDI Perjuangan Cisarua tiga periode.
Apa yang memotivasi Anda mau terjun di dunia politik?
Awalnya mungkin karena orang tua. Karena dari mulai leluhur saya itu sudah PDI Perjuangan. Tapi setelah saya berkecimpung, saya merasakan manfaatnya, seperti lebih banyak teman atau saudara hingga jaringan.
Lalu apa alasan Anda maju di Pileg 2019?
Pertama, saya ingin ada keterwakilan di Dapil 3 itu dua kursi. Sebab, selama ini anggota dewan yang jadi dari PDI Perjuangan tak pernah lebih dari dua kursi. Kedua, banyak aspirasi masyarakat yang belum tersalurkan dan saya tidak puas dengan dewan saat ini. Maka saya ingin di pencalonan ini dapat merealisasikan kedua hal tersebut, sesuai pesan partai yakni berjuang demi kesejahteraan rakyat.
Aspirasi seperti apa yang Anda maksud?
Paling utama tentunya kaitan pendidikan dan kesehatan yang harus mendapatkan perhatian serius. Sebab, selama ini mereka merasa dengan BPJS dan Kartu Indonesia Pintar, semua hal sudah selesai. Padahal, tidak hanya cukup dengan itu dan masih banyak yang harus diperhatikan dan diperjuangkan.
Belum lagi para santri yang harus diperjuangkan demi mendapatkan saranan dan prasarana dari pemerintah. Sebab, selama ini pondok pesantren (ponpes) tradisional di wilayah Kabupaten Bogor tidak mendapatkan perhatian.
Apakah ada hal lainnya?
Banyak hal dan paling utama ada di Puncak. Seperti bagaimana saya ingin mengelola pariwisata yang belum mumpuni saat ini bisa menjadi lebih baik lagi. Kemudian, bagaimana menata dan memperbaiki semua vila di Puncak.
Kemudian sebagai caleg apakah Anda memiliki terobosan?
Tentunya ada. Jalur Puncak ini kan terkenal dengan jalur macet. Saya ingin jika dipercaya masyarakat nanti, agar bagaimana bisa memperjuangkan pembangunan jalan alternatif di wilayah Puncak. Saya ingin masyarakat di sekitar Puncak mendapatkan haknya.