METROPOLITAN - Peran istri dan ibu dalam sebuah rumah tangga, penting dalam menerapkan pendidikan antikorupsi. Ini pula yang selalu diingatkan kader PKK lewat Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil. Setiap perempuan punya andil besar dalam membentengi anggota keluarganya agar tidak tergiur pada yang bukan menjadi haknya. “Perempuan tentunya sangat berperan sekali, apalagi sebagai ibu rumah tangga, dia punya suami. Kaum perempuan saya kira bisa menjadi benteng (pencegahan korupsi),” kata Atalia Ridwan Kamil. Dalam kesempatan itu, Atalia berpesan pencegahan bisa dimulai dari pola hidup sederhana di rumah. Dari situ, para istri bisa mengajak suaminya agar tidak melakukan tindakan di luar kemampuan. “Jadi, perempuan itu menjadi benteng luar biasa ketika dia dengan gaya hidup yang sederhana, tidak berlebihan, maka dia akan mampu untuk mendorong suaminya tidak melakukan hal-hal yang di luar dari kemampuan dan kapasitasnya,” jelasnya. Dengan melakukan komunikasi yang intens terhadap suami, menurut Atalia, juga penting. Ia mencontohkan, ketika sang suami mendapatkan uang dengan jumlah yang cukup banyak, maka istri memiliki hak untuk menanyakan asal usul nafkah yang diterimanya tersebut. ”Bagaimanapun sebagai istri kita harus terus-menerus menyampaikan (antikorupsi). Contohnya adalah ketika suami bawa pulang uang, maka kita sampaikan, ‘Ini uang apa? Kalau ini uang yang tidak jelas sumbernya, saya tidak mau terima’. Misalkan seperti itu,” ujar Atalia. (*/feb/run)