METROPOLITAN - Kongres V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ditutup penyerahan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Sabtu (4/12). Anugerah Bakti Utama Pusaka untuk Jokowi diserahkan langsung Ketua Presidium JKPI Bima Arya. Penghargaan tersebut diberikan karena Jokowi merupakan salah satu pencetus lahirnya JKPI ketika menjabat wali kota Solo pada 2008 lalu. Bima Arya pun mengungkapkan sejumlah poin pertemuan dengan presiden. Pihaknya menyampaikan kepada presiden hasil-hasil Kongres JKPI ke-5, dimana kongres dihadiri 38 kepala daerah dan sejumlah perwakilan. Kongres juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa bagi kota-kota pusaka dalam programnya di Indonesia. Salah satunya Jokowi. Dalam kongres tersebut juga disepakati komposisi presidium baru JKPI, yakni Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Wali Kota Palembang Harnojoyo. “Saya diberikan kepercayaan menjadi ketua presidium bersama wali kota Semarang dan Palembang yang akan bertugas secara bergantian tiga tahun ke depan,” katanya. Jokowi juga menitipkan sejumlah hal kepada kepengurusan JKPI yang baru. “Beliau banyak bercerita ketika menjadi wali kota Solo bagaimana perjuangan beliau menjaga warisan budaya dan warisan pusaka di Solo saat itu. Beliau menekankan hal itu tidak mudah. Bahkan sering kali harus bertentangan dengan pihak lain,” ujar Bima. Jokowi menitipkan agar jangan takut menjaga warisan budaya dan warisan pusaka. Ia juga meminta anggota JKPI dan para kepala daerah terus berkreasi dan menginovasi untuk menghidupkan kembali warisan pusaka, warisan budaya agar tidak saja bisa diterima pasar atau menarik bagi wisatawan, tetapi juga bisa menjadi hal menarik bagi kaum muda. “Perlu sentuhan packaging, perlu sentuhan kemasan menarik, sentuhan profesional, dan juga kreatif,” tambahnya. Hal lain yang disampaikan adalah kolaborasi dan sinergi yang lebih aktif lagi dengan kementerian-kementerian terkait untuk pengembangan kota pusaka. Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal juga menyebut bahwa Jokowi mendorong para ahli lebih diberi ruang untuk membantu kepala daerah dalam merevitalisasi dan merestorasi bangunan-bangunan cagar budaya yang ada dan kreatif dalam pengelolaannya. Sehingga bisa memberikan kontribusi positif bagi kota tersebut. “Seperti hal yang disampaikan Pak Jokowi tadi, banyak ditekankan kepada para kepala daerah ini untuk lebih kreatif. Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota Bogor juga, Pak Jokowi menitikberatkan hal yang seperti itu. Berkreasi tapi tetap sesuai kaidah-kaidah konservasi cagar budaya. Jangan merusak tatanan yang ada,” tegasnya. Bima Arya didampingi Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, Wakil Bupati Siak Husni Merza, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan Wakil Wali Kota Buton Utara Ahali. (ryn/eka/run)