METROPOLITAN.ID - Terminal 2 Bandara Internasional Hong Kong atau Bandara Hongkong akan mulai dioperasikan secara bertahap pada akhir tahun ini.
Lalu apa dampaknya buat Indonesia jika terminal 2 Bandara Hongkong sudah dibuka?
Mengutip berbagai sumber, proyek pengembangan ini menjadi bagian dari sistem tiga landasan pacu (Three-Runway System/3RS).
Baca Juga: Di Brasil, Wamen Diaz Klaim Indonesia Bisa Kejar Net Zero Emission pada 2050
Tujuannya, mendongkrak kapasitas bandara hingga mampu melayani hingga 120 juta penumpang dan 10 juta ton kargo setiap tahunnya.
Terminal 2 yang telah diperluas akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih, seperti area keberangkatan dan kedatangan modern, Automated People Mover (APM) sepanjang 2,6 km untuk mobilitas penumpang antar terminal, serta sistem pengelolaan bagasi berteknologi tinggi yang akan meningkatkan efisiensi operasional.
Beroperasinya Terminal 2 diprediksi dapat membuka peluang penerbangan baru antara Hong Kong dan Indonesia.
Baca Juga: Nostalgia Kuasai Liga Italia, AC Milan Kembali Tunjuk Massimilano Allegri Gantikan Conceicao
Selain menambah frekuensi penerbangan, perluasan ini juga dapat mempermudah akses warga Indonesia yang bepergian atau menjalankan bisnis ke Hong Kong.
Lebih jauh, proyek pengembangan kawasan bandara yang mencakup pusat bisnis, hotel, dan pusat perbelanjaan berpotensi menarik investor dan pelaku usaha dari Indonesia untuk menjajaki kerja sama dan peluang ekspansi usaha di Hong Kong.
Dengan dibukanya Terminal 2 pada akhir 2025, Bandara Internasional Hong Kong akan semakin memperkuat posisinya sebagai pusat penerbangan utama Asia.
Ini bukan hanya menjadi pencapaian besar bagi Hong Kong, tetapi juga membuka potensi besar untuk mempererat konektivitas dan kerja sama ekonomi dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia.***