METROPOLITAN.ID - Sebuah video yang beredar luas di media sosial yang memperlihatkan seorang pria tengah meluapkan kemarahannya kepada sebuah toko roti karena menolak transaksi menggunakan uang tunai, sehingga seorang nenek gagal membeli roti.
Video itu diunggah oleh akun TikTok Arlius Zebua dan dalam waktu singkat menyedot perhatian publik.
Banyak warganet menilai kejadian tersebut sebagai potret benturan antara modernisasi sistem pembayaran dan realitas masyarakat yang belum sepenuhnya siap beralih ke transaksi non-tunai.
Dalam video yang viral tersebut, tampak seorang pria berdiri di depan etalase toko roti dengan nada emosi.
Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap dan Satu Arah Puncak Bogor Minggu 21 Desember 2025
Ia memprotes kebijakan toko yang disebut hanya menerima pembayaran non-tunai menggunakan QRIS, sementara seorang nenek yang hendak membeli roti hanya membawa uang tunai.
Situasi itu membuat pria tersebut tersulut emosi. Ia menilai kebijakan tersebut tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan kalangan lanjut usia yang belum terbiasa dengan teknologi pembayaran digital.
“Ini uang resmi negara, alat pembayaran yang sah di Indonesia!” ujar pria tersebut dengan nada tinggi dalam video.
Pernyataan itu langsung menjadi sorotan dan dikutip ulang oleh banyak akun media sosial, memperkuat perdebatan soal apakah pelaku usaha boleh menolak uang tunai.
Terjadi di Gerai Roti O Halte Busway Monas
Berdasarkan informasi yang beredar, insiden tersebut terjadi di gerai Roti O yang berlokasi di kawasan Halte Busway Monas, Jakarta.
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Air Panas Tersapu Arus Deras
Kebijakan toko yang tidak menerima pembayaran tunai dinilai menyulitkan sebagian masyarakat, terutama lansia dan warga yang belum memiliki akses ke layanan perbankan digital.
Bagi sebagian warganet, peristiwa ini dianggap sebagai contoh nyata kesenjangan dalam penerapan sistem pembayaran modern di ruang publik.
Tak hanya meluapkan kekesalan di lokasi, pria dalam video tersebut juga melangkah lebih jauh dengan melayangkan somasi terbuka kepada Direktur PT Sebastian Citra Indonesia, perusahaan pengelola merek Roti O.
