Dari hal ini, laba operasi tercatat 7,7 persen, sementara EBITDA mencapai 16,8 persen pada Q1 2024.
Kemudian, ada juga penurunan pendapatan keuangan bersih sebesar 194,6 persen yang disebabkan oleh beban bunga utang terkait akuisisi Grobogan.
Di samping itu, Indocement juga mencatat laba periode berjalan sebesar Rp238,0 miliar pada Q1 2024 dan posisi kas bersih sebesar Rp2,5 triliun pada 31 Maret 2024.
Dengan begitu, Dani pun optimis permintaan semen akan meningkat di periode mendatang.
Baca Juga: Honor Hadirkan Honor Tab 9 Pro Tablet Terbaru Upgrade Dari Seri Reguler Dengan Berbagai Peningkatan
“Permintaan semen diperkirakan akan tumbuh 2-3 persen pada 2024, dengan pertumbuhan semen curah yang lebih tinggi dibandingkan semen kantong,” pungkas Dani. (*)