METROPOLITAN.ID - Setelah 15 tahun beroperasi, Bukalapak mengumumkan penutupan layanan marketplace-nya pada Selasa, 7 Januari 2025.
Dalam pengumuman resminya, Bukalapak menjelaskan, keputusan ini menjadi langkah strategis untuk berfokus pada produk virtual yang lebih sesuai dengan tren kebutuhan digital konsumen masa depan.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual," dikutip dari keterangan Bukalapak, Rabu 8 Januari 2025.
Baca Juga: Di Rumah Tak Ada Nasi, Siswa di Gorontalo Simpan Makanan Bergizi Gratis untuk Ibunya
Sejak didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah memberikan ruang bagi para pelapak untuk membuka toko online dan menjual barang fisik ke seluruh penjuru Indonesia.
Namun, dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan transaksi digital, Bukalapak memutuskan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang semakin bergeser menuju layanan berbasis teknologi.
Meskipun begitu, Bukalapak menjelaskan bahwa hingga 9 Februari 2025, konsumen masih bisa melakukan pemesanan produk fisik yang telah terdaftar di sistem.
Beberapa kategori produk fisik yang masih bisa dibeli termasuk aksesori rumah, elektronik, fashion anak dan dewasa, makanan, hingga perlengkapan olahraga dan hobi.
Namun, mulai 1 Februari 2025, pelapak tidak akan dapat menambah produk baru ke dalam toko. Ini artinya, setelah tanggal tersebut, hanya produk terdaftar yang dapat dijual hingga batas waktu terakhir pada 9 Februari 2025.
Setelah layanan marketplace ditutup, Bukalapak akan berfokus sepenuhnya pada penjualan produk virtual.
Bukalapak akan menawarkan berbagai produk digital, seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, layanan pembayaran BPJS Kesehatan, pembayaran PBB, serta layanan pembayaran pajak dan berbagai voucher digital.
"Ke depannya, pelanggan masih dapat melakukan transaksi untuk pembelian pulsa, token listrik, pembayaran tagihan BPJS Kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya melalui Bukalapak," tulis Bukalapak.