Fokus Keuangan Bergeser ke Kebutuhan Jangka Pendek Akibat Inflasi
Tingginya tekanan inflasi dalam beberapa tahun terakhir membuat mayoritas masyarakat kesulitan menyeimbangkan kebutuhan sehari-hari dan perencanaan jangka panjang.
Sebanyak 92% responden mengaku terdampak langsung oleh inflasi, dan 46% menyatakan hal tersebut sangat memengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan harian.
Akibatnya, prioritas keuangan bergeser. Sekitar 62% responden menyatakan bahwa mengelola uang untuk kebutuhan sehari-hari menjadi fokus utama mereka saat ini, menurun sedikit dari 63% pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, perencanaan pensiun turun ke peringkat kelima dari yang sebelumnya berada di posisi dua teratas.
Baca Juga: Bikin Heboh Plot Cerita, Ini Fakta Unik Hadirnya Cate Blanchett di Squid Game Season 3
Menabung untuk dana darurat kini menjadi prioritas kedua (42%), mengingat ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi.
Namun, kesiapan dalam membangun ketahanan finansial jangka panjang masih tergolong rendah.
Sebanyak 55% responden belum memiliki rencana keuangan lebih dari 12 bulan ke depan, dan hanya 9% yang sudah menyiapkan perencanaan keuangan jangka panjang lebih dari satu dekade.
Kesenjangan Ketahanan Finansial Semakin Jelas
Sun Life juga mencatat adanya jurang besar antara mereka yang memiliki ketahanan finansial tinggi dengan mereka yang rendah.
Kelompok dengan ketahanan tinggi cenderung lebih mampu mempertahankan tujuan keuangan jangka panjang, bahkan saat menghadapi krisis ekonomi.
Sebanyak 45% dari kelompok ini menjadikan dana darurat sebagai prioritas, dan 38% fokus pada pendidikan diri atau anak.
Di sisi lain, kelompok dengan ketahanan rendah lebih fokus pada pelunasan utang (53%) dan dana darurat (45%), namun hanya 15% yang yakin dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang.