Namun, dalam jangka panjang atau sekitar 52 minggu, pergerakan biasanya kembali stabil.
Menurut Eric, peluang harga emas turun usai reli panjang cukup tinggi, yakni di kisaran 82% hingga 100%, menunjukkan sentimen bearish jangka pendek di pasar logam mulia.
Faktor Fundamental dan Arah Kebijakan The Fed
Dari sisi fundamental, analis Kitco menjelaskan bahwa perhatian investor kini tertuju pada data inflasi Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan laporan Consumer Price Index (CPI) untuk September 2025, inflasi tahunan mencapai 3,0%, sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 3,1%, sementara inflasi bulanan naik 0,3%.
Data ini memberi sedikit kelegaan bagi investor yang khawatir terhadap tekanan harga. Namun, analis menilai ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Fed tidak banyak berubah.
Menurut data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan hanya turun tipis dari 98,3% menjadi 96,7% setelah data inflasi dirilis.
Baca Juga: Dari Kolam Biasa jadi Destinasi Edukasi, Perjuangan Pokdakan Mina Sauyunan Ubah Wajah Kadulawang
Koreksi Dinilai Sehat Sebelum Potensi Reli Baru
Secara teknikal, pelemahan harga emas dan perak disebut lebih disebabkan oleh aksi profit taking ketimbang perubahan faktor fundamental.
Analis menilai fase konsolidasi ini masih tergolong sehat dan bisa menjadi dasar bagi reli lanjutan, terutama jika kebijakan moneter global tetap longgar dan kekhawatiran terhadap inflasi masih berlanjut.