METROPOLITAN.ID - Isu redenominasi rupiah kembali menjadi sorotan publik setelah pemerintah memastikan rencana pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Harga Rupiah pada periode 2026-2027.
Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis Bank Indonesia (BI) dalam menyederhanakan nilai nominal rupiah tanpa mengubah daya belinya.
Namun, muncul pengakuan menarik dari Yudo Sadewa, anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang secara terbuka mengungkapkan pandangan pribadi sang ayah terhadap kebijakan tersebut.
Baca Juga: Rayakan HUT Kemenimipas, Kantor Imigrasi Bogor Bagi-bagi Sembako buat Warga dan Ojol
Dalam sebuah forum daring yang videonya dibagikan akun X @somexthread, Yudo menegaskan bahwa rencana redenominasi bukan inisiatif Kementerian Keuangan, melainkan gagasan dari Bank Indonesia.
“Itu bukan kemauan Bapak, itu kemauan Bank Indonesia. Bank Indonesia itu pengin bikin sebuah proyek yang dapat menyederhanakan rupiah, which is redenominasi,” ujar Yudo.
Ia juga mengaku heran karena pemberitaan di media kerap menampilkan seolah-olah kebijakan itu berasal dari Kementerian Keuangan.
“Tapi dibilangnya nggak tahu kenapa media-media tuh Bapak, aneh memang,” tambahnya.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia U22 yang Jadi Pilar Klubnya, Siap Tampil di SEA Games 2025
Lebih lanjut, Yudo mengungkapkan bahwa sang ayah sebenarnya kurang setuju dengan wacana redenominasi.
Menurutnya, meskipun kebijakan ini tidak mengubah nilai mata uang secara riil, dampak psikologis masyarakat bisa memicu inflasi.
“Bapak sendiri kurang setuju dengan redenominasi. Soalnya gini, ibarat kita kebiasaan beli seblak harganya 10.000, tiba-tiba jadi 10 rupiah. Nah, apa yang pertama kali kita lakukan? Kita bisa aja spending lebih banyak karena merasa harganya murah,” jelas Yudo.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 13 November 2025: Antam Melonjak, Berapa Galeri24 dan UBS?