Supervisor Doea Tjangkir Resto Edo mengatakan, pihkanya ingin menyuguhkan sensai vintage dengansejumlah interior yang ada di restonya tersebut. Sehingga menurutnya dengan datang ke Doea Tjangkir Resto para pengujung berasa dibawa ke zaman dulu. “Hampir semua interiornya vintage, begitu juga dengan dekorasinya,” ujarnya kepada Metropolitan.
Dari segi dekorasi, menurut Edo memang kesan klasik sangat kental. Terlebih dengan adanya foto-foto bingkai hitam putih ala tempo dulu sertalemari kayu dan lain sebagainya.
Untuk menu-menunya disini juga berkonsep nusantara tempo dulu seperti ada colenak, talas urap, combro untuk menu camilan sedangkan di main course Doea Tjangkir memiliki jagoannya yaitu Nasi Timbel. “Nasi timbel kita itu nasi timbel komplit yang bisa dipilih mau ayam atau empal lalu didampingi oleh lalapan, sambal terasi, sayur asem dan ikan asin,” terangnya.
Sebenarnya tidak hanya menu nusantara yang ada di disajikan di resto ini, ada juga steak namun dalam proses pembuatannya juga dilakukan secara tradisional. “Kalau di tempat lain kan steak biasanya dipanggang pake alat pemanggang gitu, kalau disini kita panggangnya secara tradisional menggunakan batu bara,” kata Edo.
Masih berbau nusantara, pada menu minumannya ada sari sereh madu yang menjadi andalannya. Berkomposisi sari daun sereh yang diblend dengan madu serta campuran sirup yang tidak hanya akan menyegarkan anda, tentunya minuman ini juga menyehatkan.
Soal harga, Doea Tjangkir menyediakannya berbanding lurus dengan kualitas yang diberikan
“Dengan segmentasi menengah ke atas, harga makanan kami disini ada di angka Rp.30 ribu sampai Rp.120 ribu,” ungkapnya.
(mg2/mam)