-
METROPOLITAN – Berprofesi sebagai wirausahawan masih menjadi pilihan anak muda zaman sekarang. Dengan berbagai pilihan bisnis yang beragam, seperti bisnis yang menawarkan jasa dan produk tertentu yang cukup banyak diminati saat ini. Memberikan omset yang cukup menggiurkan membuat anak muda lebih memilih untuk berbisnis dibandingkan dengan menjadi karyawan.
Salah satunya bisnis yang digeluti Septian Jasiah Wijaya dalam bidang peternakan. Ia memulai usahanya sejak kelas dua SMA. Berawal dari membantu orangtua di bidang marketing penjualan hewan qurban, yang membuat Septian mulai tertarik untuk mendalami bisnis yang dijalankan sang ayah, dengan melanjutkan kuliahnya di Program Diploma Istitut Pertanian Bogor (IPB).
Setelah lulus di tahun 2012 ia mendalami usahanya di bidang sapi perah dengan bermodalkan 130 ekor sapi perah, namun semua itu tidak bertahan lama. Ia melanjutkan usahanya di tahun 2014 dengan mengubah managemen penjualan. “Saya dibekali sapi potong sebanyak 13 ekor dan domba sebanyak 20 ekor oleh ayah saya. Lalu saya mulai dalami di sapi perahnya dan penjualan domba untuk qurban,” ujarnya kepada Metropolitan.
Dengan bermodalkan sapi dan dompa dari sang ayah, saat ini Septian sudah memiliki 40 ekor sapi perah, 100 ekor sapi qurban dan 350 ekor domba. Dengan penghasilan mencapai Rp900 juta perbulan. “Berbisnis sendiri menjadi pilihan utama saya, karena dengan berbisnis saya dapat membantu banyak orang dengan memiliki 32 pegawai. Mereka bekerja untuk menghidupi keluarganya. Disitulah saya merasa senang, selain itu dengan memiliki bisnis sendiri, saya memiliki waktu dan penghasilan yang menguntungkan,” kata dia.
Berbeda dengan Septian yang berbisnis di bidang pertanian, Fajar Pratama yang memilih untuk membuka kedai kopi di Jalan Lawang Gintung, Bogor Selatan. Kedai kopi yang diberi nama Janjian Coffee tersebut bukan kedai yang pertama, selain Janjian Coffee, ia juga memiliki gerai Coffee di kawasan Cibubur. Diawali dengan ketertarikannya dalam meracik kopi membuatnya mantap untuk membuka kedai kopi. “Tahun 2015 saya mulai membuka kedai kopi di Cibubur yang diberi nama 278 Coffee,” papar Fajar.
Setelah dua tahun berjalan, 278 Coffee selalu ramai pengunjung dan sukses dan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Akhirnya, Fajar memutuskan untuk membuka kedai di Bogor. “Kedai 278 Coffee dapat menghasilkan Janjian Coffe yang sampai sekarang alhamdulillah selalu ramai,” kata dia.
Bermodalkan Rp60 juta, kini omset yang didapatkan Fajar dari dua kedai kopi yang dimilikinya cukup menggiurkan yaitu Rp5 juta sampai Rp8 juta perhari membuat Fajar berhasil keliling Indonesia bahkan lima negara. Perjalanan yang dilaluinya hanya untuk belajar lebih dalam mengenai kopi. “Penghasilan saya perbulan Rp200 juta bahkan bisa lebih dari itu,” ungkapnya. (cr1/c/mam)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 16:17 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:05 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:05 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:29 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:12 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:38 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:07 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 10:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:57 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:43 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 16:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 12:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:48 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 08:37 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 21:49 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 20:48 WIB