METROPOLITAN - Menjadi pemasok atau distributor kue bisa jadi pilihan untuk Anda yang berniat merintis bisnis. Setiap bulan omzetnya bisa mencapai ratusan juta. Hal inilah yang dirasakan perempuan kelahiran Bogor, Okty Lestari. MEMILIKI bakat membuat kue, Okty yang kini baru berusia 30 tahun mengembangkan usaha pastry dengan modal Rp5 juta. Sebelumnya ia pernah dua kali bekerja di salah satu hotel di Jakarta dan Bogor. Pada 2015, Okty memutuskan fokus dengan usahanya di rumah dengan membuat kue dan roti sendiri. Mulai banyak dikenal, wanita berhijab ini pun kebanjiran orderan dengan mendapat pesanan hingga 12.000 pieces roti. “Awalnya kan saya buatnya di rumah, kebetulan orderannya banyak dan saya sanggupi. Akhirnya saya cari kontrakan khusus rumah produksi. Mulai dari situlah awal bisnis saya naik,” paparnya. Wanita berkacamata itu memilih menjadi suplier atau pemasok dibandingkan membuka toko atau menitipkan produknya di warung atau toko besar. Namun ia tetap mengutamakan kualitas rasa yang terbaik dan menerima orderan sesuai pesanan. Saat ini, ia telah menjadi pemasok di tiga restoran, tiga rumah sakit, tiga kafe dan empat hotel serta beberapa katering di Bogor. “Saya awalnya titip produk di warung dan toko. Tetapi banyak risiko yang saya terima, akhirnya saya mencoba menjadi pemasok dan Alhamdulillah sampai saat ini sudah banyak instansi yang percaya dengan kualitas produk saya ini,” jelasnya. Untuk jumlah order di rumah sakit biasanya mengorder 100 pcs per hari. Untuk kafe dan resto bisa tiga kali order sesuai kebutuhan. Sedangkan hotel memesan sampai 5.000 pcs dalam satu bulan. “Semua kan tergantung dari instansinya. Kalau tamunya ramai, kalau ada acara pasti mereka pesan banyak. Yang jelas kami sudah dipercaya sampai saat ini,” katanya. Ia menyediakan 160 pilihan produk yang sudah tercatat sebagai produk halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pilihannya mulai dari kue, puding, roti, gorengan, pancake dan lain sebagainya. Semua ia buat sendiri dari bahan terbaik dan berbeda dari tempat lain. Untuk kualitas pun, ia mampu bersaing dengan merek ternama lainnya, namun memiliki harga terjangkau. Yakni, mulai dari Rp2.500 sampai Rp1 juta. Untuk omset yang dimilikinya saat ini, Okty mampu menghasilkan omset hingga Rp100 juta per bulan. “Saya punya investasi alat yang mencapai Rp150 juta, saya bisa beli mobil sendiri,” pungkasnya. (mgh/c/els/py)