METROPOLITAN - Sejak Sabtu (5/12), PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM Pertamax Cs. Harga pertamax bisa turun lagi tergantung harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penurunan harga Pertamax Cs ini berkisar Rp100-250 per liter. Pertalite turun Rp150 per liter, Pertamax turun Rp200 per liter, Pertamax Turbo turun Rp250 per liter, Dexlite turun Rp 00 per liter, dan Dex turun Rp100 per liter. Manager External Communication Pertamina, Arya Dwi Paramita, menjelaskan, nilai penurunan harga Pertamax Cs itu telah dihitung dengan formula yang matang. Di mana, penurunan ini dipengaruhi oleh harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Itu ada banyak pertimbangan ya, ada formulasinya. Yang antara lain dari sisi bahan baku. Kalau dari sisi produksi dan distribusi ini so so saja, yang dominan itu minyak mentah dan nilai tukar," kata Arya. Arya juga mengatakan, nilai penurunan harga BBM yang dilakukan Pertamina tak jauh beda dengan yang dilakukan Badan Usaha penyalur BBM lainnya. Artinya, perhitungan harga yang dilakukan tak jauh berbeda. "Kalau buat referensi, coba lihat saja, kan di Indonesia ini kan, terutama di Jakarta itu kan pelaku usaha yang menjual produk bahan bakar nonsubsidi itu nggak cuma Pertamina, ada badan usaha lainnya," kata Arya. "Nah itu mereka juga ratenya sekitar segitu. Artinya memang kondisi ini perhitungannya nggak jauh beda. Namun kita menawarkan yg jauh lebih ekonomis untuk masyarakat," tambahnya. Arya menambahkan, harga BBM non subsidi ini mengikuti fluktuasi serta dinamika global. Sebab, dasar perhitungan untuk menentukan harga BBM nonsubsidi dilihat dari harga minyak mentah dunia dan kurs dolar AS. "Jadi kan kalau harga BBM itu ada dasar perhitungannya, yang pertama itu adalah harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tuturnya. Arya mengatakan, pihaknya akan selalu mengevaluasi perubahan harga minyak mentah dunia. Hal itu dilakukan dengan jangka waktu berkala. (dtk/els/py)