METROPOLITAN - PT MRT Jakarta terus mempersiapkan diri jelang pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) Maret 2019. Kali ini, PT MRT mulai memperkenalkan tiket perjalanan yang diberi nama ’Kartu Jelajah’. ”Teman MRT sudah tahu Kartu Jelajah? Kartu Jelajah adalah kartu yang akan dikeluarkan MRT Jakarta, terdapat dua jenis kartu yaitu kartu single trip dan multi trip,” tulis akun Instagram resmi MRT, mrtjkt, Senin (4/2).
Kartu Jelajah MRT terdiri dari 2 jenis, single trip dan multi trip. Penggunaannya mirip tiket KRL Commuter Line. ”Perbedaan kartu ini adalah kartu single trip hanya untuk perjalanan sekali jalan dan masih bisa digunakan dalam 7 hari dengan diharuskan top up saat ingin berangkat dan multi trip yang dapat digunakan lebih dari satu kali dan jika saldo habis dapat di top up dengan masa berlaku kartu yang lebih panjang,” jelas akun tersebut. Selain itu, warga juga bisa menggunakan kartu uang elektronik (e-Money) yang dimiliki bank. Tapi, untuk penggunaan kartu e-Money bank masih dalam proses koordinasi dengan Bank Indonesia. ”Teman MRT dapat menggunakan kartu uang elektronik bank. Dalam penggunaan kartu uang elektronik tersebut, saat ini sedang dipersiapkan sistem pembayaran dan perizinan yang diperlukan dari Bank Indonesia,” katanya. Hingga saat ini, PT MRT belum memutuskan besaran tarif MRT fase I dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Dirut PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan, tarif tiket MRT Jakarta yang paling masuk akal adalah Rp700 per km. Sementara ada tambahan biaya lain yang disebut tarif boarding sebesar Rp1.500. Jadi, penumpang dengan rute terjauh, yaitu Bundaran HI menuju Lebak Bulus sepanjang 16 km, tarifnya sekitar Rp12.800. (kum/els/py)