Minggu, 21 Desember 2025

Modal Pas-pasan dan Kesungguhan

- Kamis, 18 April 2019 | 09:05 WIB
MESRA: Pengusaha ini sukses besar meski hanya memiliki modal pas-pasan dan kesungguhan
MESRA: Pengusaha ini sukses besar meski hanya memiliki modal pas-pasan dan kesungguhan

METROPOLITAN - Merintis sebuah usaha memang enggak boleh asal-asalan, walau modalnya pas-pasan. Tetap butuh persiapan yang betul-betul matang. Apalagi, bila kita sama sekali belum pernah bersentuhan dengan bidang usaha itu.

Persiapan dan kesungguhan. Itulah yang dilakoni Asad Askaruddin saat akan membangun usaha mode di Bandung pada 2014 lalu. Selama setahun penuh dia belajar soal seluk beluk fesyen, mulai dari bahan baku kain, proses produksi, produk, model, hingga pemasaran.

Setelah siap secara mental dan keilmuan, Asad dan sang istri, Salma Hanifah Wandani, mulai menjalani usaha fesyen, dengan bendera Bunayya. Busana muslim anak menjadi pilihan keduanya.

Enggak butuh waktu lama buat pasangan suami istri ini untuk mendulang sukses. Kini, saban bulan mereka mengantongi omzet sebesar Rp 350 juta. “Kalau Lebaran bisa Rp 800 juta,” kata Asad.

Sebelum mendirikan Bunayya, yang dalam bahasa Arab berarti anak-anak, Asad bekerja di sebuah perusahaan di Cikarang, Jawa Barat. Setelah menikah, ia berhenti kerja dan pindah ke Bandung, kampung halaman sang istri, untuk merintis usaha. “Saya jenuh bekerja,” ujar pria kelahiran Bogor, 27 September 1989, ini.

Sejatinya, sebelum menikah, sang istri punya usaha busana muslimah bertajuk House of Lyca. Malah, bisnis yang sudah berjalan tiga tahun itu berkibar di jagad mode dalam negeri. Pakaian rancangan Salma pernah tampil dalam pekan mode terbesar di tanah air, Indonesia Fashion Week di 2014. Tapi, pasca menikah, perempuan kelahiran Bandung, 21 Desember 1990, ini justru menutup usahanya. Ia

lalu mengajak suaminya ke Bandung dan membangun usaha baru dari nol. “Ini (melepas usaha) merupakan keputusan yang berat,” ucap Asad, yang menumpang di rumah mertua di tahuntahun awalnya di Bandung.

Meski sang istri paham dunia mode dan usaha, Asad memilih belajar di luar. Ia ikut berbagai pelatihan kewirausahaan. Kemudian, dia keluar masuk pasar tekstil di Bandung untuk menimba ilmu soal kain, sembari mencari pemasok yang tepat untuk usahanya kelak.

Asad juga berkeliling mencari penjahit untuk belajar produksi, sekalipun mertuanya punya konveksi. Dia juga menjalin pertemanan dengan pelaku usaha fesyen di Bandung. “Ini butuh keberanian, lo, karena saya, kan pendatang. Enggak bisa ngomong Sunda lagi, tapi saya enggak malu bertanya dan ikut komunitas wirausaha di Bandung,” ungkapnya. (ktn/suf)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X