Minggu, 21 Desember 2025

Pakai Teknologi, Logistik Kejar Efisiensi

- Selasa, 2 Juli 2019 | 11:14 WIB
TERUKUR: Pekerja PT NSI mengecek loading barang ke kendaraan operasional Isuzu Giga di Sunter, Jakarta Utara, akhir pekan lalu. Dengan memakai teknologi mimamori, PT NSI mampu menghemat BBM.
TERUKUR: Pekerja PT NSI mengecek loading barang ke kendaraan operasional Isuzu Giga di Sunter, Jakarta Utara, akhir pekan lalu. Dengan memakai teknologi mimamori, PT NSI mampu menghemat BBM.

JAKARTA – Di era teknologi 4.0, kian banyak perusahaan logistik yang mulai mengadopsi fleet management system (FMS) seperti di Jepang. Tujuannya, meningkatkan efisiensi bahan bakar, memperpan-jang usia spare part, dan menjamin keselamatan. ’’Di Jepang sudah ada sejak 20-an tahun lalu, menggunakan alat mimamori yang di pasang di kendaraan, menyim-pan data soal kecepatan, pengereman, per gantian gigi, dan lain-lain.

Tapi, waktu itu masih manual, datanya hanya bisa dibuka di bengkel,’’ ujar Presdir PT Nissho Solution Indonesia Satoru Kimura akhir pekan lalu.Pada 2015, Isuzu memboyong tek nologi mimamori ke In do-nesia. Dengan teknologi terbaru, mimamori bisa diakses secara realtime. ’’Jadi, buka saja internet, bisa lihat aktivitas truk-truk kita, sopir mana yang ugal-ugalan, berapa jam bawa mobil, konsumsi solar, dan lain-lain. Itu bisa kita pakai untuk reward and pu nish-ment,’’ ungkapnya.

Perusahaan logistik yang men-jadi rekanan Grup Astra tersebut mampu mendongkrak laba sete-lah memakai mimanori. Sebab, konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dan biaya perawatan ken daraan berkurang. ’’Dulu bi-aya untuk solar antara 40 sam pai 50 persen dari total operasi onal. Setelah pakai mimamori, turun menjadi 30 persen. Spare part juga lebih awet,’’ sebutnya.Sementara itu, produsen oto-motif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC), segera merealisasikan investasinya di Indonesia.

Rencananya tersebut ditegaskan pada pertemuan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Executive Vice Pre sident HMC Park Hong-jae di Korea Selatan. Hyundai bahkan tak hanya berkomitmen un tuk membuat produk buat pa sar Indonesia, tapi juga men ja dikan Indonesia sebagai basis ekspor.’’Mereka mulai produksi pada 2021 dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun,’’ ujar Airlangga kemarin. Jenis ken daraan yang akan digarap di Indonesia, antara lain, SUV, MPV, hatchback, dan sedan. Targetnya, lanjut Menperin, Hyun dai akan memproduksi 47 persen buat pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor.

Pabrik Hyundai di Indonesia yang lokasinya belum dikon fir-masi tersebut bakal mampu menyerap 3.500 tenaga kerja. Indonesia dinilai akan menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. ’’Hyundai telah menegaskan komitmen mereka untuk segera memulai investasi di Indonesia,’’ tambahnya. (agf/car/c22/oki)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X