Minggu, 21 Desember 2025

Blue Bird bakal Caplok Saham Go-Jek?

- Senin, 8 Juli 2019 | 12:41 WIB

METROPOLITAN - Kabar Go-Jek yang berencana men­caplok 20 persen saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) santer terdengar. Sebagai perusa­haan publik, Blue Bird menga­ku terbuka soal kemungkinan pihak lain membeli saham perusahaan.

Meski begitu, mereka me­nampik bahwa sudah ada pembicaraan dengan Go-Jek mengenai hal tersebut. “Belum ada diskusi,” tegas Corporate Secretary PT Blue Bird Tbk, Jusuf Salman, kemarin.

Jusuf menambahkan, sam­pai saat ini pihaknya tidak memiliki informasi material yang bisa memengaruhi ke­langsungan serta harga saham perusahaan. Direktur Marke­ting Blue Bird, Amelia Nasu­tion, menjelaskan, Blue Bird dan Go-Jek hanya melakukan kerja sama operasional. Ker­ja sama tersebut sudah ber­jalan sejak lama dalam layanan aplikasi Go-Blue Bird. Pihaknya menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengubah nama perusahaan. “Dapat dipastikan bahwa Blue Bird sebagai brand yang telah di­kenal baik oleh masyarakat selama puluhan tahun,” ujar­nya.

Seperti diberitakan, hu­bungan Blue Bird dengan Go-Jek terjalin cukup lama. Pada 2017, keduanya bekerja sama agar taksi Blue Bird bisa dipesan melalui aplikasi Go-Jek. Bahkan Maret tahun ini mereka meluncurkan fitur Go-Blue Bird, sehingga peng­gunanya bisa memesan taksi Blue Bird secara khusus.

Munculnya isu pembelian saham Blue Bird bermula dari informasi yang beredar bahwa Go-Jek telah menunjuk Morgan Stanley sebagai pena­sihat investasi dalam rangka mencaplok 20 persen saham Blue Bird. Go-Jek dirumorkan masuk ke Blue Bird melalui skema saham baru atau rights issue.

Pada penutupan perda­gangan Rabu (3/7), saham Blue Bird naik 110 poin atau 3,83 persen menjadi Rp2.980 per lembar. Sehari kemudian, saham Blue Bird kembali menguat 100 poin atau 3,36 persen menjadi Rp3.080 per lembar. Namun hari ini sa­hamnya terkoreksi 60 poin atau 1,95 persen menjadi Rp3.020 per lembar.

Menanggapi hal tersebut, pihak Go-Jek juga enggan berkomentar lebih jauh. “Maaf, kami tidak bisa menanggapi rumor di pasar,” ujar VP Cor­porate Communication Go-Jek Kristy Nelwan secara singkat tadi malam. Ekonom Insti­tute for Development of Eco­nomics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menyatakan di era disrupsi teknologi me­mang dibutuhkan kolaborasi antara pelaku bisnis konven­sional dan jasa transportasi online. “Total driver online yang telah menembus 2 juta orang pastinya membuat per­saingan makin ketat,” sahut­nya.

Menurut dia, hal itu ter­bukti dengan tergerusnya margin laba yang dinikmati pelaku transportasi konven­sional selama 4 tahun ini. “Kolaborasi ini bertujuan saling berbagi market share dengan pemain konvensional,” terangnya. (jp/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X