Senin, 22 Desember 2025

Realisasi Investasi Rp 395 Triliun

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 09:41 WIB

JAKARTA, Jawa Pos – Turbulensi ekonomi global diyakini tidak berpengaruh banyak pada kondisi ekonomi Indonesia pada 2019. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada semester kedua 2019 naik 9,4 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Berdasar data BPKM, total realisasi investasi periode Januari hingga Juni 2019 mencapai Rp 395,6 triliun. Terdiri atas realisasi PMDN (penanaman modal dalam negeri) Rp 182,8 triliun dan PMA (penanaman modal asing) Rp 212,8 triliun. Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, tren pemulihan investasi terus berlanjut di sejak akhir 2018 di kuartal pertama dan kedua tahun ini.

”Kepercayaan (investor, Red) mulai pulih. Perusahaan multinasional mulai menyesuaikan dengan perang dagang atau minimum dampak negatif bisa dikelola atau dibatasi sehingga investasi mulai pulih,” urainya di kantor BKPM kemarin (30/7).

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, realisasi investasi tersebut melebihi ekspektasi lantaran pilpres berjalan kondusif sehingga menjadi salah satu faktor investor tidak ragu untuk menanamkan dana di Indonesia.

”PMA masih berjalan cukup lambat. Berbeda dengan PMDN, ada proyek-proyek yang dikerjakan oleh BUMN, bisa menjadi penopang. PMA seharusnya lebih tinggi lagi dengan adanya insentif fiskal,” imbuhnya. Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah menjadi pendorong stabilnya iklim investasi di Indonesia. Sementara itu, Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati menguraikan, kondisi sistem keuangan Indonesia masih terjaga.

Hal tersebut ditopang industri perbankan yang tetap sehat dan pasar keuangan yang kondusif. ”Selain itu, juga kenaikan imbal hasil investasi portofolio dan aset keuangan domestik serta membaiknya persepsi terhadap prospek ekonomi seiring peningkatan rating Indonesia,” papar Sri Mulyani kemarin. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, berbagai perkembangan positif tersebut mendorong aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Hal itu berdampak pada penguatan nilai tukar rupiah dan meningkatkan kinerja pasar obligasi serta pasar saham. Meski begitu, KSSK tetap mewaspadai beberapa perkembangan eksternal dan domestik. Dari eksternal, salah satunya adalah berlanjutnya ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. (vir/ken/c11/oki)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X