SURABAYA, Jawa Pos – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) semakin serius mendorong para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk merangkul teknologi. Tujuannya, memperluas akses pemasaran demi meningkatkan omzet penjualan.
Kemarin (7/8) Dinas Koperasi dan UKM Jatim resmi meluncurkan empat aplikasi untuk membantu proses digitalisasi tersebut. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Mas Purnomo Hadi memperkenalkan empat aplikasi itu dalam pembukaan Pameran Koperasi dan UMKM Expo 2019 di Grand City Surabaya.
Yakni, OPOP (one pesantren one product), Jatimiso, Tomiko (toko online milik koperasi), dan Sijawara. ”Perkembangan teknologi sekarang tambah pesat. Bentuk respons kami terhadap kemajuan teknologi itu ya dengan membuat empat aplikasi sekaligus,” terangnya.
Empat aplikasi itu, menurut Purnomo, akan membantu para pelaku UKM untuk lebih lincah berbisnis dalam jaringan (daring). Terutama mendapatkan pasar. Lewat aplikasi OPOP, pemerintah ingin mewadahi dan mendorong terciptanya santri preneur.
Harapannya, setelah meninggalkan pondok, para santripreneur itu bisa melanjutkan usaha secara mandiri. Dalam pembukaan pameran kemarin, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berpesan agar para pelaku bisnis UKM mau berkolaborasi.
”Yang sudah expert mendampingi yang belum. Kampus juga mempersiapkan dari segi human capital, perbankan memberikan support permodalan, lalu akses market-nya bekerja sama dengan e-commerce. Intinya, semua harus bergerak bersama,” tegasnya. (car/c12/hep)