SURABAYA, Jawa Pos – Kerja sama diplomatik Republik Belarus dan negara-negara lain di dunia sudah berlangsung selama 100 tahun. Dengan Indonesia, negara yang beribu kota di Minsk itu sudah bermitra selama 25 tahun.
Pada Senin (12/8), Duta Besar Republik Belarus untuk Indonesia H.E. Valery Kolesnik melawat ke Surabaya untuk merayakan hubungan dua negara. Di mata Valery, Indonesia merupakan negara anggota ASEAN yang paling potensial dalam bidang perdagangan.
Karena itu, dia berjanji memberikan insentif kepada para pengusaha Indonesia. ’’Kami janjikan insentif tax impor yang lebih ringan daripada negara lain,’’ katanya seperti yang disampaikan penerjemah dalam rangkaian peringatan 100 Years of Belarusian Diplomatic Service Senin malam lalu.
Belarus bakal terus meningkatkan kinerja perdagangan dengan Indonesia. Sepanjang tahun lalu, nilai perdagangan dua negara mencapai USD 257 juta atau setara dengan Rp Rp 3,6 triliun. ’’Nilai impor Belarus dari Indonesia mencapai USD 30 juta (sekitar Rp 429 miliar). Nilai ekspornya USD 227 juta (sekitar Rp 3,2 triliun),’’ papar Valery.
Sampai akhir semester pertama tahun ini, nilai perdagangan dua negara tercatat USD 116 juta (sekitar Rp 1,6 triliun). Khusus untuk Jawa Timur (Jatim), menurut Valery, hasil perikanan dan pertaniannya sangat bisa masuk pasar Belarus.
Sayangnya, potensi yang besar itu tidak seimbang dengan pasokan. ’’Nanti kami diskusikan lebih lanjut dengan Pemprov Jatim tentang potensi ekspornya,’’ ujar Konsul Kehormatan Belarus di Indonesia Darmawan Utomo. (car/c14/hep)