METROPOLITAN - Selain ditopang e-Commerce, ekonomi digital Indonesia juga disumbang bisnis ojek online atau ride hailing. Tahun ini, bisnis ojek online diperkirakan menyentuh US$ 6 miliar berdasarkan data eConomy SEA yang dirilis Google, Temasek dan Bain & Company. Proyeksi tahun ini tumbuh enam kali lipat ketimbang 2015 dengan tingkat ra- ta-rata pertumbuhan 57 persen. Bahkan diperkirakan pada 2025, sektor ini mampu mencapai US$ 18 miliar tren pertumbuhan ini juga ditopang dari pengantaran makanan. ”Sebagian pemain ride hailing juga sudah share pertumbuhan food delivery cukup tinggi,” ujar Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia di Jakarta, kemarin. Beberapa tahun kebelakang, tren layanan pengantaran makanan tumbuh drastis dan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia. Jasa pengantaran makanan telah mengalami perubahan mendasar dalam perilaku konsumen sejak tahun lalu. ”Hal ini terbukti dengan pertumbuhan pencarian mengenai merek online food delivery yang tumbuh lebih dari 13 kali lipat di Indonesia berdasarkan Google Trends sejak Januari 2015 - April 2019,” lanjutnya. Selain e-Commerce dan ride hailing, sektor online travel juga diproyeksikan terus bertumbuh. Sampai akhir tahun ini diproyeksikan mencapai US$ 10 miliar dan akan mencapai US$ 25 miliar pada 2025. (ktn/suf/py)