Senin, 22 Desember 2025

Jual Sayur Frozen, Permintaan Naik 30 Persen

- Senin, 27 Juli 2020 | 11:05 WIB

Pandemi corona (Covid-19) yang mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 lalu menjadi pukulan berat bagi pelaku usaha. Namun siapa sangka, hal tersebut tidak berlaku bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bogor, CV Malika Khatulistiwa Dayana Abadi. UMKM yang memproduksi sayuran beku ini malah meraup untung lantaran permintaannya melonjak. DIREKTUR Operasional CV Malika Khatulistiwa Dayana Abadi, Sushane Sarita, menga­ku usaha yang dirintis pada 2016 itu justru meningkat saat pandemi Covid-19. Produksi sayur frozen dan makanan olahannya terkerek disebabkan pergeseran perilaku pembeli karena konsumen melakukan jaga jarak fisik di tengah pan­demi Covid-19. Di sisi lain, masyarakat me­nyadari pentingnya makanan bergizi. Selain untuk memenuhi kebutuhan serat harian, sayur juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang di­butuhkan tubuh agar tetap sehat. ”Hal ini membuat tren peningkatan permintaan se­kitar 30 persen terhadap sayu­ran beku dan katering sejak pandemi ini,” ujar Sushane. Permintaan produk ready to cook dengan brand ’Simpel dan Aslina Fresh’ banyak berasal dari ritel modern maupun in­dividu dari Bogor maupun Jakarta. ”Kami sampai nyaris kewalahan menghadapi per­mintaan yang begitu tinggi. Ini sesuatu hal yang sangat chal­lenging bagi kami sebagai UMKM. Alhamdulillah karena kami konsisten di bidang usa­ha makanan dan menghadir­kan produk-produk ready to cook yang praktis dengan harga terjangkau,” terangnya. Produk sayuran beku memi­liki umur simpan lebih lama dibandingkan sayuran fresh sehingga memudahkan sistem stok. Selain itu, lebih praktis karena sayuran sudah melalui proses pencucian, dipotong sesuai standar dapur pada umumnya dan dibekukan un­tuk meminimalisasi kontami­nasi. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa sayuran beku tidak kalah sehat diban­dingkan dengan sayur segar. Hal itu dikarenakan pada sayuran beku, sayur tersebut langsung dibekukan setelah dipanen, sehingga kandungan gizinya tetap terjaga. Makanan beku tetap memiliki kandun­gan antioksidan yang tinggi, termasuk vitamin C, polyphe­nol, antocyanin, lutein, dan beta karoten. Di sisi lain, usahanya ini se­bagai solusi bagi para petani dalam hal menyerap hasil pa­nen dengan harga beli yang baik dan berkesinambungan. Setidaknya ada sekitar 30 pe­tani binaan CV Malika Khatu­listiwa yang tersebar di wi­layah Jawa Barat. ”Di satu sisi ada kebanggaan kami bisa berbuat sedikit yaitu mening­katkan taraf hidup petani lokal dan dalam rangka ketahanan pangan,” katanya. Setelah sukses menyabet penghargaan dari LPPOM MUI sebagai UMKM yang mene­rapkan Sertifikasi Jaminan halal (SJH) dengan baik dalam pro­ses bisnis di 2020, CV Malika kini terus melakukan inovasi, termasuk dalam pencapaian target seperti ke market ritel domestik dengan skala lebih besar. (lip/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Update Harga Perak Hari Ini Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:06 WIB
X